Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Korban Luka Kecelakaan Km 58 Tol Cikampek Duduk di Bagian Depan Bus, Kondektur Patah Tulang Kaki

Dua orang mengalami luka akibat kecelakaan di Kilometer 58 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024). 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in 2 Korban Luka Kecelakaan Km 58 Tol Cikampek Duduk di Bagian Depan Bus, Kondektur Patah Tulang Kaki
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas gabungan membersihkan lokasi kejadian kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan yang terjadi di jalur contraflow tersebut melibatkan dua minibus dan sebuah buSs. Setidaknya ada 12 korban tewas dan dua orang luka akibat kecelakaan ini. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Dua orang mengalami luka akibat kecelakaan di Kilometer 58 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024). 

Dua korban luka itu merupakan penumpang dan kondektur bus Primajasa B 7655 TGD. 

Keduannya duduk di bagian depan bus, tepatnya di sebelah kiri sopir. 

Kasi Humas Polres Karawang Ipda Kusmayadi mengatakan satu korban mengalami luka ringan di pelipis, sementara kondektur bus mengalami luka patah tulang kaki. 

Sebagai informasi, kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan, yaitu mobil Daihatsu Gran Max dan Terios, serta satu bus Primajasa.

"Satu luka ringan, penumpang bus di pelipis keadaan sadar. Kemudian satu luka berat, kondektur, luka patah tulang, namun keadaan sadar," kata Kusmayadi di Instalasi Forensik RSUD Karawang, Senin (8/4/2024), dikutip dari TribunJabar.Id. 

Sementara itu, kata Kusmayadi, pengendara Daihatsu Terios dalam keadaan selamat.

BERITA REKOMENDASI

Sopir tersebut berkendara seorang diri. 

"Tidak ada korban pada mobil Terios. Dia menyetir kendaraan sendiri," kata Kusmayadi.

Seluruh Penumpang Gran Max Tewas

Akibat kecelakaan maut ini, seluruh penumpang Gran Max dikabarkan tewas. 

Baca juga: Polisi Evaluasi Contraflow Arus Mudik Lebaran di Tol Cikampek Buntut Kecelakaan Maut Grand Max

Total korban meninggal dunia diketahui berjumlah 12 orang. 

Polisi saat ini tengah melakukan identifikasi terhadap jasad 12 korban yang terdiri dari tujuh orang laki-laki dan lima perempuan itu. 


"Untuk korban meninggal dunia untuk saat ini ada 12 orang, korban meninggal tersebut semua berasal dari mobil Gran Max," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy di RSUD Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024) dikutip dari TribunJabar.Id

Muhadjir mengatakan, sudah ada dua korban yang teridentifikasi terkait domisilinya. 

Satu korban berjenis kelamin laki-laki diketahui berasal dari Ciamis, Jawa Barat. 

Kemudian salah satu korban lainnya dari Kudus, Jawa Tengah.  

"Yang pertama itu ada KTP dari Ciamis dengan jenis kelamin laki-laki, kemudian orang kedua berhasil diidentifikasi berasal dari Kudus," katanya.

Lebih lanjut, Effendy menuturkan bahwa hingga kini penyebab kecelakaan belum diketahui secara pasti. 

Pihak kepolisian terus berupaya untuk mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut. 

Namun, berdasarkan pemeriksaan awal, ia menyebutkan pihak kepolisian menemukan kendaraan Gran Max bermasalah.

"Pihak kepolisian akan memperdalami itu, termasuk memeriksa surat-surat dari kendaraan," ucapnya.

Identitas Pemilik Gran Max

Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan pemilik mobil Gran Max adalah warga asal Jakarta Timur.

Hal itu diketahui dari identitas STNK maupun penelusuran pelat mobil yang ditemukan pihak kepolisian di lokasi kejadian.

Mobil itu terterta atas nama Yanti Setyawan Budidarma.

"Mobil kendaraan Gran Max dengan nomor polisi B 1635 BKT yang di dalam STNK adanya identitas atas nama Yanti Setyawan Budidarma dengan alamat Jalan Duren Nomor 16 RT003/009 Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur," ucap Wirdhanto di RSUD Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4/2024).

Namun, Wirdhanto tidak merinci apakah pemilik mobil itu sekaligus korban dalam kecelakaan maut tersebut.

Hanya saja, ia meminta pihak keluarga yang merasa mengenal pemilik Gran Max itu untuk datang ke RSUD Karawang.

Wirdhanto juga meminta agar pihak keluarga korban juga membawa identitas yang bisa mempermudah dalam proses identifikasi.

"Atau membawa data-data juga seperti identitas, sidik jari, atau termasuk karakteristik gigi dan sebagainya, golongan darah untuk bisa mengidentifikasi para korban yang saat ini tengah diidentifikasi," katanya.

Bangkai mobil Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Senin (8/4/2024), telah dievakuasi.
Bangkai mobil Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Senin (8/4/2024), telah dievakuasi. (TribunJabar.id/Cikwan Suwandi)

Sebelumnya Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengungkap kronologis kejadian kecelakaan maut yang menimpa mobil Gran Max tersebut.

Peristiwa bermula saat mobil Gran Max yang datang dari arah Jakarta menuju timur memakai jalur rekayasa lalu lintas contraflow di lokasi.

"Gran Max ini datang dari Jakarta, dari arah Jakarta menuju ke timur menggunakan contraflow di TKP itu ini menurut pantauan sementara dari CCTV," ucap Aan.

Dari pemantauan CCTV, kata Aan, terlihat mobil Gran Max mendadak tidak bisa mengendalikan kendaraannya hingga oleng ke kanan atau jalur Cikampek menuju arah Jakarta.

Akibatnya, mobil Gran Max terbakar setelah menabrak bus Primajasa yang melaju dari arah berlawanan.

Sedangkan, mobil Terios turut terlibat kecelakaan karena menabrak bodi belakang bus.

"(Mobil Gran Max) itu oleng ke kanan sehingga menabrak bis dan menabrak kendaraan lainnya yang ada di belakang bus," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.Id dengan judul 'KONDISI Korban Luka Kecelakaan Maut di Tol Jakarta - Cikampek, Kondektur Bus Alami Patah Tulang'

(Tribunnews.com/Milani Resti/Igman Ibrahim) TribunJabar.Id/Cikwan Suwandi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas