Cuaca Ekstrem Kamis, 18 April 2024, BMKG: Potensi Hujan Lebat Disertai Angin di 28 Wilayah
BMKG merilis daftar wilayah di Indonesia mendapat peringatan dini cuaca ekstrem pada Kamis (18/4/2024), sebanyak 28 wilayah berpotensi hujan lebat.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah di Indonesia yang mendapat peringatan dini cuaca ekstrem pada Kamis (18/4/2024).
Dikutip dari situs BMKG, sebanyak 28 wilayah berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin.
Wilayah tersebut, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Sementara enam wilayah lain diperkirakan hujan disertai angin.
Berikut daftar wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem pada Kamis, 18 April 2024:
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Jogja dan 27 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Deras pada 17 April 2024
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari Bmkg.go.id, sirkulasi siklonik terpantau berada di perairan Utara Kalimantan dan di Samudra Pasifik utara Papua.
Sirkulasi tersebut, membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimntan Utara hingga Sabah dan Samudera Pasifik Utara Papua, serta membentuk daerah konfluensi dari Samudera Pasifik Utara papua, laut Sulu, Laut Sulawesi, Laut Seram, hingga Papua.
Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari Aceh hingga sumatera Utara, Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dari Brunei hingga Kalimantan Tengah.
Kemudian, dari kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah, dari sulawesi selatan hingga Sulawesi tengah, dan papua bagian tengah.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)