AHY Tak Khawatir terkait Hasil Sengketa Pilpres di MK, Sebut Prabowo-Gibran Punya Margin Suara Besar
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tak khawatir hasil sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tak khawatir hasil sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) awal pekan depan.
Diketahui sidang pembacaan putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) akan digelar, pada Senin, 22 April 2024 mendatang.
Baca juga: Sambil Laksanakan Sengketa Pemilu, KPU Mulai Masuk ke Tahapan Pilkada
"Optimis dong, insyaallah (tidak dikabulkan MK). Intinya pilpres ini sudah jelas bukan hanya secara politik. Tapi kami selama 3 bulan benar-benar bisa menangkap getaran rakyat yang ingin Prabowo jadi presiden 5 tahun ke depan," kata AHY di Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2024).
Dengan segala dinamika politik pemilu, AHY harap semuanya pada saatnya harus bisa menerima.
"Bagaimanapun rakyat menginginkan presiden dengan margin yang besar," kata AHY.
Kata AHY sudah ada mekanisme ruang demokrasi di Mahkamah Konstitusi yang adil. Semua pihak bisa memanfaatkannya.
Menurutnya jika ruang tersebut sudah dipergunakan, hasilnya nanti, semua pihak harus menerima.
"Saya yakin masyarakat juga akan mengetahui kalau sudah digunakan salurannya (MK). Pada titik tertentu harus ada yang menerima," tegasnya.
Baca juga: Demokrat Tak Khawatir Putusan Sengketa Pilpres di MK Awal Pekan Depan, Ini Alasannya
Diketahui berdasarkan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Prabowo-Gibran memperoleh 96.214.691 suara di Pilpres 2024.
Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 40.971.906 suara.
Selanjutnya pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menghimpun 27.040.878 suara.