Kader Muda PKS Siap Dukung Pemerintahan Baru
Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyiapkan kader-kader muda jika diminta mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Catatan banyak sekali ya. Artinya kalau tidak ada catatan tidak mungkin.
Maksudnya kita dukung. Justru kita ingin memberikan masukan supaya kita bisa bertanding. Sehingga nanti dengan kondisi apapun.
Kecuali nanti kita udah kondisi apapun ya baru kita bersanding. Yang jelas catatan menyakut masalah demokrasi, bagaimana cara mengatasi ekonomi masyarakat, Menyakut masalah undang-undang, Menyakut cara ngambil keputusan. Banyak sekali. Banyak.
Habib, tadi disinggung-singgung soal demokrasi tadi ya. Catatan mengenai demokrasi. Beberapa waktu yang lalu bahkan banyak pihak menyebutkan presiden terlalu cawe-cawe dalam keadaan politik ini. Bahkan ada kesan bahwa pemerintah tidak begitu welcome lah. Atau tidak begitu friendly dengan PKS. Benarkan?
Ikan berenang di lautan, tertangkap oleh jaring nelayan.
Jadi oposisi jangan ditanyakan. Ini pemerintahan kita siapkan.
Jadi kalau ditanyakan tadi, apalah tadi pertanyaannya.
Tadi yang ini kan catatannya tadi demokrasi presiden banyak di luar ya. Cawe-cawe?
Ya iyalah cawe-cawe, emang cawe-cawe kok. Masa kita bilang tidak?
Lalu kemudian ada kesan pemerintahan itu tidak begitu welcome, tidak begitu friendly lah dengan PKS?
Tidak. Saya tidak melihat seperti itu. PKS sebenarnya diharapkan. Cuma di publiknya ini tidak kelihatan.
Jadi PKS ini partai yang bisa merangkul dan tidak perlu memukul. Kalau sekali-sekali perlu ada waktu memukul, itu pun masukan sehat.
Sifatnya masukan. Bukan memukul dalam artian menjatuhkan, tidak memukul untuk membangun. Jadi dari catatan-catatan kelemahan dalam demokrasi di Jokowi ini memang menjadi catatan besar sehingga makanya ada di disending hakim-hakim MK.
Tidak jauh berbeda catatan mereka dengan catatan kita. Mirip-mirip ya.
Tapi selama ini kenapa ya hubungan antara PKS dengan Presiden Jokowi itu tidak terlalu Bagus Pak?
Bagus Pak. Kami sudah silahturahmi berapa kali Pak. Apalagi Habib Salim.
Habib Salim itu orang Solo. Dekat dengan beliau.
Dia kalau ke Solo itu selalu silahturahmi. Cuma tidak ke Publik.
Tidak ke Publik. Kami dekat Pak. Dan anggota-anggota DPR kami ada beberapa yang dekat dengan beliau khususnya dari Solo ya.
Habib, dalam dua kali Pilpres PKS selalu memberikan support, dukungan kepada Pak Prabowo. Kemudian di tahun 2024 beralih kepada Pak Anies. Apa catatan PKS terutama Pak Habib terkait dengan Pak Prabowo yang dalam 10 tahun mendapat dukungan dari PKS itu?
Begini, kita dengan Prabowo itu sampai Prabowo punya ungkapan teman sekutu. Tapi bukan sekutu, segajang. Jadi kita ini memang hubungannya dekat.
Tik-tok-tik-tokannya itu sudah cukup bagus. Ya, tinggal permasalahan cara ngambil keputusan di akhir saja. Itu saja.
Tapi adakah catatan selama 4 tahun belakangan ini kan Pak Prabowo berada di koalisi pemerintahan dengan Pak Jokowi. Berada di dalam pemerintahan Pak Jokowi?
Jadi memang Pak Prabowo ini tingkat nasionalisnya terlalu tinggi.
Jadi dia nggak pandang soal masalah baperan, penilaian masyarakat, di dalam, di luar. Dan dia nggak biasa dalam oposi-oposisi Prabowo. Prabowo itu senang duduk di pemerintah.
Dan kebetulan gayung bersambut antara Prabowo dan Jokowi. Sehingga duduk. Makanya ternyata berkelanjutan sampai saat ini Prabowo yang diperhatikan.
Yang musti ini kan Ganjar. Ini kan cerita politik ini terlalu dramatis yang sangat, Ya saya nggak bilang drakor lah ya. Tapi faktanya begitu.
Mana sangka cerita itu ganjar tidak dipilih. Nggak ada yang nyangka ya. Nggak ada.
Dan banyak yang kecelek tuh partai-partai. Saya nggak usah sebutkan lah. Yang tadinya udah ini itu, Eh ternyata di luar Pak Jokowi.
Tunggu dulu. Sebelum lanjut karena ini menyangkut Prabowo.
Gesit-gesit ikan lemuru. Enak dibakar di atas tumpung. Buat Pak Prabowo bukan orang baru. PKS pasti sedang dirindu.
Pak Habib, Pak Surya paloh sudah jelas-jelas mendukung. Pak muhaimin juga memberikan sinyal begitu?
Masih tipis-tipis.
Sepanjang karena ini sesama koalisi pendukung Pak Anies. Apakah ada komunikasi sebelumnya? Misalkan, Pak Habib, Pak PKS, gue ini sudah mau masuk nih? Ada ya?
Ada. Kita dialog sama Surya Paloh sangat dalam. Sampai Pak Surya Paloh mengasih masukan-masukan.
Sebelum beliau masuk datang ke Prabowo semalam. Kita datang ke Surya Paloh duluan kan. Kita silahturahmi, kita saling memberikan masukan.
Dan itu diceritakan ya? Ceritakan. Dan akhirnya kita juga begitu Prabowo datang ke PKB. Kami pun nggak datang ke PKB.
PKB pun cerita apa adanya. Jadi nggak ada masalah. Buat kami, sudah lah. Ini telah berakhir. Catatan-catatan demokrasi sudah bercatatan yang diwakilkan oleh disentingnya siapa sih? Entah. Itu udah catatan besar.
Bukan sembaranga . Artinya apa? Sekarang gimana PKS next-nya? Kita siap. Kita ingin menyiapkan kader-kader kita. Untuk berkontribusi dengan kepemimpinan yang akan datang. Soal dipilihkan itu usaha lain. (Tribun Network/Reynas Abdila)