6 Misteri Tewasnya Brigadir RAT di Rumah Pengusaha: Lebaran Tak Pulang, Sosok Polwan hingga Autopsi
Jasad Brigadir RAT sudah berada di dalam liang lahad, namun ada lima tanda tanya besar sekaligus misteri atas beberapa kejanggalan masih menyelimuti
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Acos Abdul Qodir
"Jadi Ali keluar rumah pergi ke Jakarta bulan Maret sebelum puasa dan dia tidak pulang sampai selesai lebaran," ungkap Osin.
- Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan pihaknya akan mengklarifikasi simpang siur keberadaan RAT di Jakarta ini ke Polda Sulawesi Utara untuk mengetahui yang bersangkutan sedang masa cuti ataukah dalam rangka perbantuan ke satuan kerja atau Bawah Kendali Operasi (BKO) ke wilayah Jakarta.
"Kompolnas juga akan melakukan klarifikasi ke Polda Sulawesi Utara terkait apakah Brigpol RA ke Jakarta dalam rangka cuti ataukah di BKO-kan di Satker (Satuan Kerja) atau Satuan Wilayah (Satwil) lain di Jakarta," kata Poengky kepada Tribunnews.com, Minggu (28/4/2024).
Baca juga: Kematian Brigadir Ridhal Ali Mirip Kasus yang Didalangi Ferdy Sambo? Simak Perbandingan Kronologinya
Poengky pun mempertanyakan, kenapa Brigadir RAT yang diperbantukan untuk bertugas di wilayah lain dimana notabene anggota Polantas itu selama ini bertugas di wilayah Sulawesi Utara.
"Kalau almarhum BKO, mengapa harus diambil dari Sulut dan dalam penugasan apa?" ucap Poengky.
2. Dalam Rangka Apa ke Rumah Pengusaha?
- Anggota Kompolnas Albertus Wahyurudhanto menilai ada kejanggalan soal lokasi tewasnya Brigadir RAT.
Kompolnas bakal mengusut alasan korban mendatangi rumah pengusaha di Jakarta.
"Kedua, itu berada di rumah pengusaha sementara background-nya polisi lalu lintas. Ada apa? ini harus kami detail-kan," kata Albertus Wahyurudhanto.
- Indra Pratama, selaku pemilik rumah yang menjadi lokasi kejadian mengaku mengenal sosok Brigadir RAT.
Dia menyebut mengenal korban saat dirinya berkunjung ke Manado untuk urusan pekerjaan.
"(Kenal) pada saat saya datang ke Manado. Ya urusan pekerjaan ya. Saya lupa tahunnya. Intinya itu aja," kata Indra kepada wartawan, Sabtu (27/4/2024).
Namun, dia membantah jika menjadikan korban sebagai pengawalnya. Dia tak memberikan penugasan apapun kepada korban.
"Tidak ada, tidak ada, tidak ada (pengawalan). Memang saya kenal, ya tapi tidak ada penugasan apa pun," ucapnya.
- Petugas sekurit setempat bernama Suryani mengungkapkan, rumah tersebut sebelumnya merupakan milik politisi Partai Golkar sekaligus mantan Menteri Perindustrian di Kabinet Indonesia Bersatu, almarhum Fahmi Idris.
Hal itu diketahuinya dari pengakuan mantan sekuriti yang menjaga rumah tersebut belum lama ini.
"Ya rumah Fahmi Idris," kata Suryani saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/4/2024).
Namun, rumah tersebut diketahuinya sudah disewakan atau dikontrakkan meski tak mengetahui siapa sosok yang mengontrak tersebut.
3. HP Korban Diperiksa Usut Motif Bunuh Diri
- Polres Metro Jakarta Selatan melalui Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri memeriksa telepon genggam atau handphone (HP) milik Brigadir RAT untuk mendalami kasus kematian korban.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Waka Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan penyidikan lebih lanjut guna mencari tahu motif penyebab bunuh diri Brigadir RAT pada Kamis (25/4/2024) lalu.