Kapolri: Buruh adalah Motor Penggerak Pembangunan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya peran kaum buruh sebagai motor penggerah pembangunan ekonomi.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Uman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya peran kaum buruh sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara May Day Fiesta, dalam perayaan Hari Buruh Internasional, di Stadion Madya Kawasan GBK, Senayan, Rabu (1/5/2024).
"Saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan buruh karena apapun beliau-beliau semua, rekan-rekan buruh semuanya adalah motor penggerak pembangunan," kata Kapolri.
Kapolri berujar, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen tak lepas dari kerja keras kaum buruh.
Hal ini, lanjut Kapolri, menjadi ruang untuk membuka investasi di Indonesia. Dengam begitu, ruang lapangan pekerjaan pun akan bertambah.
"Kita harapkan ini semua bisa terus bertumbuh, hilirisasi bertumbuh kalau stabilitas kamtibmas berjalan dengan baik," ucapnya.
Sementara itu, Presiden Partai Buruh Said Iqbal menjelaskan dua tema besar pada peringatan May Day 2024 ini, yakni cabut Omnibus Law Cipta Kerja dan Hapus Outsourching Tolak Upah Murah (HOSTUM).
"Dua isu ini menjadi isu yg sangat penting karena dalam 5 tahun terakhir buruh merasakan keberadaan Omnibus Law tidak sesuai harapan," ucapnya.
Said mengungkapkan, berdasarkan penelituan dari KSPI, telah terjadi upah yang di bawah rata-rata, dan daya beli buruh turun 30 persen.
Menurutnya ertembuhan ekonomi naik 5,2 persen tapi buruh tidak menikmati pertumbuhan ekonomi itu.
"Kami berharap pada pemerintah, termasuk pemerintahan yang terpilih ke depan bisa memperhatikan bahwa cluster ketenagakerjaan, tidak semuanya ya, tentang investasi kami setuju, tentang UMKM kami setuju, apa yang dilakukan oleh presiden Jokowi kami setuju tentang investasi," ujarnya.
Baca juga: Saat Hari Buruh, Presiden KSPSI Diangkat Jadi Penasihat Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan
"Oleh karena itu yang kami minta tentang keseimbangan, dimana hak-hak buruh kesejahteraan buruh tetap harus jadi prioritas, penyeimbang bagi pemerintah, tentu kami berkepentingan untuk menyampaikan itu di perayaaan May Day," pungkasnya.