Demokrat: Jangan Semua Partai Masuk Koalisi Prabowo-Gibran, Nanti Tak Ada Oposisi
Demokrat meminta agar tidak seluruh partai masuk di koalisi Prabowo-Gibran. Hal ini bakal membuat parlemen nantinya tidak ada oposisi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Sebelumnya, narasi seperti yang disampaikan oleh Andi sempat disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY menginginkan agar koalisi Prabowo-Gibran tidak hanya besar tetapi keropos.
Dia ingin koalisi Prabowo-Gibran kuat dan solid dalam memimpin Indonesia lima tahun kedepan.
"Kita sekali lagi ingin mempersiapkan pemerintah yang andal lima tahun ke depan, tapi koalisi yang juga kuat."
"Kuat itu bukan berarti selalu paling besar, besar itu satu indikasi, tetapi kuat ity solid. Artinya jangan sampai terkesan besar tapi keropos," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024) dikutip dari Kompas.com.
AHY menilai apa yang diinginkannya tersebut turut diamini oleh Prabowo yaitu agar koalisi bersifat solid dan tidak mudah rontok di tengah jalan.
Baca juga: Prediksi Langkah Prabowo usai Dilantik Jadi Presiden, Tinggalkan Jokowi atau Dekati PDIP?
Terkait ada partai lain bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran, AHY menilai hal tersebut masih sangat dimungkinkan lantaran pelantikan presiden dan wakil presiden baru berlangsung Oktober 2024 mendatang.
"Jadi yang saya duga semua masih dalam politik serba mungkin, tapi tentu kita bisa semakin melihat indikasi-indikasinya."
"Oleh karena itu, menarik minggu ke depan ini, bulan-bulan ke depan ini. Waktunya masih cukup sebetulnya untuk saling bermanuver dalam arti yang positif," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com)
Artikel lain terkait Kabinet Prabowo Gibran