Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Dana Kementan untuk Keperluan Pribadi: 'Saya Masih Mampu Kalau Diminta'

Surya Paloh mengaku sedih dengan tindakan yang dilakukan oleh mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo yang menggunakan dana Kementan untuk keperluan pribadi

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Surya Paloh Sedih SYL Pakai Dana Kementan untuk Keperluan Pribadi: 'Saya Masih Mampu Kalau Diminta'
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku sedih dengan tindakan yang dilakukan oleh mantan Menteri Pertanian RI (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang menggunakan dana Kementan untuk kepentingan pribadi dan keluarganya. 

Bukan hanya itu, Isnar mengaku juga diminta menyiapkan setoran bulanan senilai Rp 25 juta sampai Rp 30 juta untuk istri SYL.

Isnar mengaku diminta menyiapkan uang bulanan oleh mantan ajudan SYL, Panji Hartanto.

Permintaan itu dilakukan sejak 2020.

"Kepada siapa?" tanya hakim.

"Uang bulanan untuk Bu Menteri," jawab Isnar.

Hakim lalu bertanya bagaimana cara Panji meminta uang bulanan tersebut.

"Apa penyampaiannya?" tanya hakim.

Berita Rekomendasi

"Penyampaiannya tolong uang bulanannya terkirim," ujar Isnar.

Hakim kembali mendalami kesaksian Isnar dengan bertanya bagaimana cara pemberian uang bulanan itu.

Isnar mengatakan uang diberikan dalam bentuk tunai dan diserahkan kepada penjaga rumah dinas SYL, Ubaidillah.

"Ada dikasih nomor rekening?" tanya hakim.

"Bukan rekening, kami sampaikan uang cash," ujar Isnar.

Hakim bertanya dari mana pos anggaran uang yang diberikan kepada istri SYL setiap bulan itu.

Isnar mengaku meminjam dari para vendor dan koperasi.

Kasus Pemerasan

Dalam kasusnya, SYL diduga melakukan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementan.

Uang kemudian dikumpulkan SYL melalui orang kepercayaannya, yakni Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta.

Uang dikumpulkan dari lingkup eselon I, para Dirjen, Kepala Badan, hingga sekretaris masing-masing eselon I.

Besarannya mulai dari USD 4.000-10.000. Total uang yang diduga diterima SYL ialah sebesar Rp 13,9 miliar.

Namun dalam akhir penyidikan KPK, nilainya membengkak menjadi Rp 44,5 miliar.

Hasil rasuah itu lalu diduga digunakan untuk keperluan pribadi.

Antara lain untuk pembayaran cicilan kartu kredit dan cicilan pembelian mobil Alphard milik SYL.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas