Sederet Tokoh Hadiri Peresmian Kantor Forum Aktivis Nasional, Ada Jimly Asshiddiqie hingga Maruarar
Sejumlah aktivis senior hadir dalam peresmian Kantor Forum Aktivis Nasional (FAN) di Tegal Parang Selatan 1 Nomor 37, Mampang, Jakarta Selatan
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah aktivis senior hadir dalam peresmian Kantor Forum Aktivis Nasional (FAN) di Tegal Parang Selatan 1 Nomor 37, Mampang, Jakarta Selatan pada Kamis malam (2/5/2024).
Mereka diantaranya Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Agus Jabo, Maruarar Sirait, Hariman Siregar, hingga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie.
Dalam acara peresmian, Hariman menyampaikan bahwa pemikiran para aktivis muda harus berjalan beriringan dengan kebutuhan rakyat, bukan malah memanfaatkan posisi guna mendulang keuntungan pribadi.
"Kalian mau jadi aktivis harus punya kekuatan menghidupi diri sendiri baru itu, kalau enggak omong kosong itu," kata Hariman.
Sementara itu, Maruarar Sirait berharap kantor FAN jadi ruang diskusi mengkritisi sekaligus mencari solusi bagi permasalahan negeri.
Ia meminta para aktivis memanfaatkan ruang serta waktu mereka mendiskusikan soal kebangsaan dan kaderisasi.
"Tempat ini gunakan tempat ini dengan baik. Saya berpesan sama adik-adik tempat ini dipakai untuk mengkritisi dan cari solusi untuk negeri ini, terutama untuk senior-senior kita untuk mendidik, mengkader adik-adik," kata Maruarar.
Senada dengan Maruarar, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma menyampaikan FAN akan menjadi wadah konkret bagi aktivis untuk bisa menyumbangkan pemikiran, ide gagasan bagi pemerintah ke depan.
Menurutnya aktivis harus lebih punya kontribusi nyata bagi pembangunan dan tidak hanya mengkritik.
Baca juga: Stefanus Gusma Perintahkan Kader Segera Melapor Kalau Ada Jalan Rusak dan Terbengkalai
"Program-program strategis nasional harus dikawal agar akselerasinya meluas dan semakin cepat dirasakan oleh masyarakat. Jaringan forum aktivis nasional yang ada di seluruh Indonesia akan bergerak mengawal dan mensukseskan program-program kerakyatan. Aktivis harus lebih berkontribusi nyata untuk pembangunan, dan tidak hanya sekedar wacana dan kritik semata," kata Gusma.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.