Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PAN Bantah Wacana Penambahan Jumlah Kementerian untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membantah wacana penambahan kementerian itu untuk bagi-bagi kekuasaan kepada para pendukung Prabowo-Gibran.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in PAN Bantah Wacana Penambahan Jumlah Kementerian untuk Bagi-bagi Kekuasaan
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Viva Yoga Mauladi. Ia membantah wacana penambahan kementerian itu untuk bagi-bagi kekuasaan kepada para pendukung Prabowo-Gibran. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) merespons soal isu penambahan nomenklatur kementerian menjadi 40 pada pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membantah wacana penambahan kementerian itu untuk bagi-bagi kekuasaan kepada para pendukung Prabowo-Gibran.

"Bagi kami kalau ada penambahan jumlah kementerian tentu bukan untuk bagi-bagi kekuasaan, bukan," kata Viva saat dihubungi Tribunnews.com Selasa (7/5/2024).

Menurut Viva, wacana penambahan nomenklatur kementerian lebih kepada mengefektifkan manajemen pemerintahan.

Hal ini tentu menurutnya agar pemerintahan bisa bekerja secara detail secara spesifik dan orientasinya untuk pencapaian target.

"Indonesia negara besar, jadi kemampuan untuk mengelola manajemen pemerintahannya harus betul-betul menjadi kekuatan tersendiri bagi pembangunan bangsa," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, Viva menyebut penyusunan komposisi kementerian merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. PAN, lanjut Viva, akan mengikuti arahan Prabowo.

"Presiden terpilih pak Prabowo tentu akan serius memikirkan tentang nakhoda dan kapal yang akan berlayar sampai tahun 2029," pungkasnya.

Sebelumnya, juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan adanya keinginan Prabowo untuk duduk berdiskusi bersama para presiden pendahulunya.

Prabowo ingin ada semacam Klub Presiden yang terdiri dari dirinya, Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Megawati Soekarnoputri.

"Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau ingin sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada presidential club,” kata Dahnil Dikutip dari acara Kompas Petang Kompas TV, Senin (29/4/2024).

Menurut Dahnil, Prabowo ingin adanya sharing pengalaman dari para Presiden sebelumnya mengenai cara memimpin negara.

Selain itu, Prabowo juga ingin meminta pendapat dalam penyusunan kabinet pemerintahan.

Prabowo, kata Dahnil, berkomitmen dalam melanjutkan pemerintahan, tidak hanya pemerintahan Jokowi, melainkan juga SBY, dan Megawati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas