Terbongkar Curhatan Putu di WA, Sudah Menjadi Incaran, Pelaku Bisa Dijerat Pembunuhan Berencana?
Putu Satria diduga sudah kerap mengalami kekerasan setelah resmi masuk di STIP pada September 2023 lalu.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah percakapan di grup WhatsApp yang diduga hendak merekayasa kematian Putu Satria Ananta Rustika (19), Taruna STIP akibat dianiaya senior viral di media sosial.
Tangkapan layar isi grup WhatsApp bernama 'STIP ANGKATAN 66' diunggah oleh mantan Senator, Arya Wedakarna di akun media sosial Instagram.
Baca juga: Ibunda Korban Pembunuhan Senior STIP Jakarta Ungkap Fakta Baru: Tak Ada Itikad Baik Keluarga Pelaku
Dari pantauan Tribunnews.com, ada satu anggota grup yang meneruskan pesan yang menarasikan jika Putu tewas karena sakit jantung.
"Infonya taruna tersebut sakit serangan jantung sehabis sehabis olahraga pagi dan bersih-bersih kampus. Tim dokter bilang tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Namun masih menunggu hasil visum infonya almarhum sudah diserahkan Dishub karena titipan taruna daerah.
Dibikin kronologinya begini, biar semua orang dan media gak tau apa yang sebenarnya terjadi," tulis pesan tersebut.
Baca juga: Terpampang di Kuburan, Poster Foto Senior STIP yang Jadi Tersangka Dibakar Warga Bali
Terkait hal tersebut, pihak keluarga menduga penyebab kematian Putu memang awalnya hendak direkayasa.
Namun, pihak keluarga lebih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolsian soal kebenaran dugaan ingin merekayasa dari sejumlah taruna tersebut.
"Sekarang tinggal kita tunggu hasil penyelidikan terhadap dugaan rekayasa cerita yang ada di grup taruna,” kata kuasa hukum keluarga Putu, Tumbur Aritonang saat dihubungi, Jumat (10/5/2024).
Putu Satria Ngaku Kerap Jadi Incaran Pemukulan Senior
Terungkap pengakuan taruna STIP tingkat satu, Putu Satria Ananta Rustika (19), sebelum tewas dianiaya seniornya.
Putu Satria diduga sudah kerap mengalami kekerasan setelah resmi masuk di STIP pada September 2023 lalu.
Hal itu terungkap dari percakapan Putu Satria dengan sang pacar, yang dibongkar kuasa hukum keluarganya, Tumbur Aritonang.
Menurut Tumbur, korban sempat mengeluh kerap menjadi incaran penganiayaan para seniornya di STIP.
Korban bahkan sempat menunjukkan foto luka lebam pada bagian dada ke sang pacar.