VIDEO PDIP: Kami Tak Pernah Ajarkan Bung Karno Hanya Milik Kami
Djarot mengatakan setiap pendidikan kader dan sekolah PDIP selalu diajarkan Bung Karno adalah penggali Pancasila, proklamator, dan bapak bangsa RI
Editor: Srihandriatmo Malau
Dia menyebut Jokowi pernah menjadi rival politiknya dalam Pilpres sebelumnya. Namun, kini dia bergabung dalam Pemerintahan Jokowi.
Selain itu, Prabowo juga merasa didukung Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-4, Abdurahman Wahid atau Gus Dur hingga Presiden ke-2, Soeharto.
"Saya juga merasa saya didukung oleh Presiden Gus Dur kan beliau endorse aku terus menerus ya kan. Jadi beliau dukung saya dari langit aku yakin, beliau di belakang saya. Saya kira mungkin Pak Harto dukung saya juga ya," ujarnya.
Prabowo juga merasa didukung Bung Karno. Kendati, ada pihak yang mengklaim sang proklamator itu hanya milik satu partai.
"Walaupun ada yang ngaku-ngaku kan selalu bahwa seolah Bung Karno milik satu partai, tidak, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Feeling saya kayanya beliau juga dukung saya juga kira-kira," ucapnya.
Bung Karno Milik Seluruh Rakyat Indonesia
PDIP mengucapkan terima kasih kepada Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menilai, bahwa peryataan itu sangat tepat. Menurutnya, yang kurang tepat adalah ketika Prabowo mengatakan seolah-olah Bung Karno diaku-akui milik satu partai tertentu.
Hal itu diungkapkan Ahmad Basarah ketika menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (10/5/2024).
“Saya kira sudah tepat Pak Prabowo menyatakan Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia karena memang sejatinya Bung Karno adalah seorang Bapak Bangsa Indonesia," kata Basarah.
Wakil Ketua MPR itu menegaskan, pernyataan Prabowo tersebut membuktikan keberhasilan perjuangan politik PDI Perjuangan selama ini untuk mengembalikan status dan peran serta nama baik Bung Karno ke tempat yang seharusnya.
“Di masa Orde Baru dulu Bung Karno tidak mendapatkan pengakuan dan perlakuan seperti yang Pak Prabowo tegaskan sekarang karena pada masa itu Bung Karno diperlakukan tidak sebagaimana mestinya sebagai seorang Pejuang Kemerdekaan, Proklamator Bangsa, Penggali Pancasila dan Presiden Pertama Republik Indonesia,” terang Basarah
Dalam misi perjuangan politik, PDI Perjuangan tidak pernah memasukan Bung Karno hanya menjadi milik satu golongan, satu kelompok apalagi milik satu partai saja karena itu bertentangan dengan eksistensi dan jati diri Bung Karno yang bukan hanya milik bangsa Indonesia.
Tetapi juga milik dunia karena jasa jasa Bung Karno terhadap insiprasi kemerdekaan bangsa bangsa Asia Afrika melalui penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung dan berbagai legacy Bung Karno lainnya kepada dunia.
“Semoga jika Pak Prabowo menjadi Presiden RI kelak, beliau akan menjadi pemimpin yang adil dan bijak serta mau dan berani menjalankan kepemimpinannya sesuai dengan nilai nilai Pancasila yang diwariskan oleh Bung Karno dan Para Pendiri Bangsa lainnya,” ucap Wakil Ketua Lakpesdam PBNU itu.(Tribunnews.com/Fersianus Waku/Fransiskus Adhiyuda)