EKSKLUSIF Pangkostrad Letjen TNI Saleh Mustafa: Bangun Kedekatan dengan Prajurit di Daerah Konflik
Simak wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Pangkostrad Letjen Muhammad Saleh
Editor: Malvyandie Haryadi
Jadi karena petarung itu ya maknanya ya?
Petarung itu ya berarti dia punya jiwa untuk fight gitu ya. Kemudian dia juga harus menyiapkan dirinya sebelum bertanding, kan petarung ini kan juga mentalnya harus ya, dan tidak ada kata lain, harus menang.
Petarung itu kalau tampil harus menang. Harus menang. Walaupun mungkin ada hal-hal yang lainnya itu nanti sebab akibat lah.
Nah, dari kata petarung lain tuh, prajurit saya berharap dia punya satu kebanggaan, dia merasa dihargai, dia merasa dihormati. Apa yang telah dia sumbangsikan kepada bangsa dan negara, tenaga, pikiran, waktu yang dia korbankan, itu dia merasa dihargai. Dan itulah memang dia sadari bahwa itu tugasnya dia.
Saya sampaikan kalau adalah petarung. Nah, militan di sini menegaskan kembali bahwa militansi, militan ini kan selain petarung, itu kan harus ada jiwa-jiwa militansi. Seperti rela berkorban.
Mungkin kalau dia ya, bilang lah, tentara wis kerjanya ini. Wis tentara kan manusia juga mas. Dia meninggalkan keluarganya, meninggalkan semua-semuanya.
Mungkin ada temannya yang korban. Tapi di situ dia tidak boleh menyerah. Dia harus berjalan terus.
Karena apa yang dia lakukan itu dia yakini bahwa itu adalah pengatian terbaik bagi bangsa-bangsa. Itu adalah pilihan. Yang ingin jadi tentara, ya memang berkorban, pantang menyerah.
Dan, sering saya katakan, willing sacrifice, never surrender, do the best. Nah, do the best itu bagian dari militan. Do the best tuh ya, militan ya.
Lalu penjagaan karya tentu saja ya. Ya, itu adalah bagian tugas dan wajiban kita sebagai petarung.
Pak, Kostrad ikut dalam 3 program unggulan dalam menjaga pemerintah dan masyarakat di antaranya TNI, manunggal Air, pelestarian hutan, dan seterusnya bakti sosial. Pak Panglima, bisa dijelaskan apa program-program ini sebenarnya?
Jadi, sebenarnya saya akan melanjutkan ya program-program ini dari para Panglima-Panglima sebelumnya. Memang karena salah satu filosofi yang tidak bisa kita lupakan bahwa sejatinya prajurit TNI Angkatan Darat atau prajurit TNI lah yang berasal dari rakyat.
Oleh karena itu, kedekatan TNI dan rakyat itu juga harus tetap kita pertahankan, kita jaga. Nah, melalui kegiatan sosial inilah, selain dia punya tugas di bidang militer, ketika dia di basis, atau di home base, kewajiban dialah untuk bersama-sama dengan masyarakat, menyelesaikan persoalan-persoalan militer masyarakat. Salah satunya, kita ada program air bersih.
Sampai dengan saat ini, Kostrad khususnya, kalau Angkatan Darat mungkin target itu sampai dengan seribu ya. Mungkin ada tahun ini kita mau seribu sampai dua ribu.