Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Peringatan Refly Harun kepada Anies Baswedan, Jangan Ikut Pilkada hingga Stempel Pengkhianatan

Peringatan atau kritik semacam ini bukan kali pertama dilayangkan Refly pasca Anies dinyatakan kalah dalam Pilpres.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 3 Peringatan Refly Harun kepada Anies Baswedan, Jangan Ikut Pilkada hingga Stempel Pengkhianatan
Kolase Tribunnews
Pakar hukum tata negara ini mengatakan, sebagai pemimpin gerakan perubahan yang memperjuangkan pemikiran, Anies tidak bisa rehat sementara waktu. 

Refly Harun juga pernah mengingatkan Anies Baswedan yang tak akan punya value atau nilai jika gabung pemerintahan.

"Saya kan sudah diklair kalau mereka gabung pemerintahan, penghianat mereka. Saya katakan, ya kan saya sudah katakan itu di TV dan sudah viral di mana-mana, penghianat. Tapi jangan marah mereka, karena anda berharga karena valuenya," ujarnya dalam sebuah wawancara di kanal Youtube.

Refly kemudian mengibaratkan orang yang tidak punya nilai mirip seperti zombie berjalan, tak berharga lagi.

"Anda man of value. Ketika value nggak ada lagi, anda seperti bangkai saja jalan. Zombie tapi nggak ada value-nya manusia yang gak ada value-nya akan seperti zombie," katanya.

Menurutnya, Anies bisa tetap menjadi man of value dengan terus memperjuangkan perubahan. Caranya dengan berada di luar pemerintahan.

Sedangkan bergabung dengan pemerintahan berarti tidak mengakui adanya kecurangan dalam pemilu.

Jangan Ikut Pilkada

Berita Rekomendasi

Refly menyarankan Anies Baswedan tidak lagi mengikuti Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

Menurutnya, Anies bisa berkembang menjadi king maker atau pembuat raja dalam perpolitikan.

“Saya berharap Anies tidak maju DKI. Dia itu levelnya harus naik, levelnya harus jadi king maker ketika kontestasi pilpres selesai,” kata Refly Harun dalam siaran Gaspol di YouTube Kompas.com, Jumat (11/5/2024).

Jika Anies kembali maju kontestasi pilkada, menurut dia, hal ini menjadi pisau bermata dua bagi eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Refly lantas mengibaratkan hal ini dengan pertandingan tinju.

“Kalau dia ibarat petinju, bertinju di kelas berat, kalah di kelas berat dia. ‘Waduh saya turunlah ke kelas menengah’, biar kira-kira pertarungannya lebih ringan gitu. Kan memalukan,” ucap dia.

“Kalau dia menang, ‘yah mantan pilpres’. Kalau dia kalah, malu sekali,” kata Refly.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas