Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB: Terlalu Lama Pimpin Partai, Saatnya Regenerasi

Yusril Ihza Mahendra mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) pada Sabtu (18/5/2024) kemarin.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nuryanti
zoom-in Alasan Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB: Terlalu Lama Pimpin Partai, Saatnya Regenerasi
ist
Eks Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra |Yusril Ihza Mahendra mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) pada Sabtu (18/5/2024) kemarin. 

Meski telah mundur sebagai Ketum, Yusril berjanji akan tetap aktif di politik.

Dengan tidak lagi terafiliasi dalam partai politik, Yusril mengaku bisa lebih leluasa menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk turut serta dalam memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara, khususnya dalam membangun hukum dan demokrasi.

Pengunduran diri Yusril dari Ketum PBB ini disebut sudah berjalan secara demokratis, sah, dan konstitusional dengan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan kebersamaan.

PBB Gelar Musyawarah Dewan Partai

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra beri pengarahan saat membuka Musyawarah Dewan Partai (MDP) di kantor DPP PBB, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024). 
 Yusril Ihza Mahendra beri pengarahan saat membuka Musyawarah Dewan Partai (MDP) di kantor DPP PBB, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024).  (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Partai Bulan Bintang (PBB) segera memutuskan strategi untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024, termasuk calon kepala daerah yang akan diusung.

Keputusan itu akan dibahas dalam Musyawarah Dewan Partai (MDP) PBB yang digelar di DPP PBB, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024).

Yusril Ihza Mahendra mengatakan selain poin di atas, MDP juga membahas strategi dan siapa sosok yang hendak dimajukan partai untuk membantu kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Bagaimana pula strategi kita dalam menghadapi pembentukan kabinet yang akan datang, siapa yang akan diundi, siapa yang akan kita majukan, siapa yang akan kita calonkan, itu memerlukan strategi yang jitu," kata Yusril saat membuka Musyawarah Dewan Partai, Sabtu.

Baca juga: Majelis Syuro PBB Berharap Yusril Dapat Posisi Menko Polhukam Atau Menkumham: Itu Sudah Bidangnya

BERITA REKOMENDASI

"Persolan ini, persoalan yang cukup besar yang harus kita hadapi bersama karena itu baik juga hal-hal semacam ini kita bicarakan pada musyawarah dewan partai, untuk memutuskan hal-hal yang penting untuk kita lakukan," sebutnya.

Selain itu, Yusril menyampaikan bahwa penentuan strategi dalam kontestasi Pilkada juga wajib matang.

Sebab, Pilkada Serentak dinilai bisa memberikan dampak yang tak dimiliki oleh pilkada yang digelar sendiri-sendiri, utamanya soal elektabilitas partai.

"Menghadapi pilkada serentak ini karena dampaknya akan sangat besar, beda sekali dengan pilkada yang tidak serentak seperti tahun - tahun yang lalu," kata dia.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Danang Triatmojo)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas