Sidang Vonis Etik Pimpinan KPK Nurul Ghufron akan Dilanjutkan Setelah Gugatan di PTUN Jakarta Inkrah
Dewas KPK akan kembali melanjutkan sidang putusan etik Ghufron ketika gugatan di PTUN Jakarta telah berkekuatan hukum tetap alias inkrah.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) terpaksa menunda pembacaan putusan etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Selasa (22/5/2024) kemarin.
Sebab Dewas KPK mematuhi putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang memerintahkan sidang vonis pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku Nurul Ghufron ditunda.
Baca juga: PTUN Kabulkan Gugatan Pimpinan KPK Nurul Ghufron, Sidang Pembacaan Putusan Etik Harus Ditunda
Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean mengatakan, pihaknya akan kembali melanjutkan sidang putusan etik Ghufron ketika gugatan di PTUN Jakarta telah berkekuatan hukum tetap alias inkrah.
"Sesuai dengan kesepakatan dari majelis maka persidangan ini kami tunda untuk waktu sampai dengan putusan TUN-nya berkekuatan hukum tetap," kata Tumpak dikutip dari tayangan YouTube KPK RI, Rabu (22/5/2024).
Di samping itu, Tumpak menilai proses gugatan Nurul Ghufron di PTUN Jakarta sangat cepat.
Saking cepatnya, hingga mengundang keanehan.
"Memang penundaan ini sangat cepat. Sangat cepat," ucap Tumpak.
Padahal, lanjut Tumpak, sebagai pihak tergugat, Dewas KPK belum pernah menerima informasi soal gugatan Ghufron tersebut.
Hanya dalam hitungan hari, putusan sela keluar.
"Kami sendiri belum pernah menerima gugatan TUN yang diajukan oleh Saudara Ghufron. Sampai ini hari belum pernah," ujar Tumpak.
Baca juga: VIDEO Jelang Putusan Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Bareskrim Polri
Dilihat dalam laman resmi PTUN Jakarta, gugatan Ghufron terhadap Dewas KPK teregistrasi pada 24 April 2024.
Penetapan majelis hakim tercatat pada 25 April 2024.
Selanjutnya, tercatat Pemeriksaan Persiapan pada 6 Mei 2024, lalu Perbaikan Surat Kuasa dan Surat Gugatan pada 13 Mei 2024.