Wakil Sekjen MUI: Gerakan Boikot Global Bantu Perjuangan Rakyat Palestina dan Dukung Produk Nasional
Gerakan boikot global terhadap produk terafiliasi Israel membantu perjuangan rakyat Palestina dan bantu mendukung produk nasional
Penulis: Fransisca Andeska
Editor: Anniza Kemala
“Sebab, banyak berseliweran atau salah mengarahkan boikot. Akibatnya yang terboikot malah produk-produk nasional. Inilah yang harus dihindari sehingga masyarakat tidak menjadi ragu mana yang harus diboikot dan mana yang tidak,” tambahnya.
Sebagai contoh, kata Ikhsan, belakangan tersebar informasi yang mencatut nama pengurus besar Nahdlatul Ulama (NU) di Australia sebagai pihak yang melakukan kampanye bahwa salah satu perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia itu tidak terafiliasi.
“Nyatanya, beliau merasa tidak pernah menyatakan itu. Artinya banyak perusahaan-perusahaan yang mulai mencatut karena selama ini produk AMDK ini sudah diboikot oleh masyarakat Indonesia sebagai produk yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh sebuah korporasi miliarder Israel,” ucapnya.
Maka itu, Ikhsan mendorong untuk dibuatnya sebuah daftar boikot nasional di Indonesia. Terlebih, kini sudah ada lembaga yang resmi mengeluarkan daftar boikot, yakni Yayasan Konsumen Muslim Indonesia.
“Kita perlu mengupayakan untuk adanya kesamaan pandangan tentang daftar boikot agar gerakan boikot makin efektif dan berdampak pada perekonomian Israel. Hal ini juga sejalan dengan semangat bangsa-bangsa di dunia yang saat ini terus bergelora menyuarakan, bukan hanya memboikot tetapi melawan,” katanya.
Baca juga: Bacakan Risalah Jakarta, Ulama Indonesia Galang Koalisi Global untuk Palestina, Boikot Total Israel
Hal ini perlu dilakukan, sebab, sejumlah perusahaan multinasional asing yang terafiliasi dengan zionis Israel mencoba untuk mengakali gerakan boikot dengan berbagai cara, termasuk dengan melakukan penggiringan opini atau pengaburan fakta lewat media dan buzzer media sosial.
Selain itu, lanjut Ikhsan, banyak pula artis dan publik figur yang lupa diri dengan mengendorse beberapa produk-produk perusahaan multinasional terafiliasi Israel.
“Oleh karena itu, mereka perlu untuk diedukasi, publik dan umat harus dicerdaskan agar tidak tertipu oleh strategi marketing dan penggiringan opini dengan memanfaatkan sosok ternama,” ujarnya.
Ketua Gerakan BDS Indonesia Muhammad Syauqi Hafiz menegaskan, aksi boikot ini memang perlu disertai dengan memperjelas target atau musuh, dua dari di antaranya adalah Pemerintah Amerika Serikat yang sangat pro-genosida serta kampus-kampus ternama di Amerika Serikat yang berinvestasi untuk Israel.
"Musuh kita sebenarnya terletak di cara kerja perusahaan-perusahaan serta keterlibatan mereka terhadap mesin perang Zionis Israel,” tegasnya.
Ia pun menyebut bahwa daftar teratas dari target boikot BDS Indonesia adalah dua perusahaan multinasional, yaitu perusahaan teknologi informasi besar dunia yang terlibat langsung dalam menyediakan hardware komputer dan pusat data bagi kepolisian militer Israel, dan perusahaan asuransi multinasional asal Prancis yang tercatat telah menanam investasi berkisar USD 6 juta di empat bank zionis Israel.
Selain itu, BDS Indonesia juga mendukung upaya masyarakat Indonesia dalam memboikot perusahaan dan brand dengan mempertimbangkan tingkat popularitas produk dan kaitannya dengan kejahatan Israel.
“Sebisa mungkin untuk bisa mulai fokus meng-upgrade boikot kita untuk bisa menghancurkan mesin perang Israel dengan menyeleksi produk-produk dengan cara satu per satu dan lanjut ke daftar berikutnya. InshaAllah Palestina merdeka di waktu kita masih hidup,” tutup Syauqi.
Ikhsan juga menegaskan bahwa gerakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel akan dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, terutama produk-produk lokal dan nasional.