Cuaca BMKG Sabtu, 1 Juni 2024, Potensi Hujan di Jawa Barat, Jakarta, hingga NTT
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, delapan wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan pada Sabtu (1/6/2024).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 22 wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin pada Sabtu (1/6/2024).
Wilayah yang diperkirakan hujan lebat itu, meliputi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Papua.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), delapan wilayah lainnya juga berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Delapan wilayah itu, akan diguyur hujan dapat disertai angin dan kilat.
Di antaranya Jambi, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Selengkapnya daftar wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem pada Sabtu, 1 Juni 2024:
Wilayah berpotensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Banten
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Bali
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Jateng dan 21 Wilayah Lainnya Berpotensi Hujan Deras pada 1 Juni 2024
Wilayah berpotensi hujan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari Bmkg.go.id, Sirkulasi Siklonik terpantau di perairan sebelah barat dari Sumatera Barat yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan barat Sumatera Barat.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Jambi hingga Sumatera Barat, dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, dari Maluku Utara hingga Sulawesi bagian utara, di Maluku, di Papua dan di Papua Tengah.
Daerah konfluensi juga terpantau di Laut Cina Selatan, di Laut Andaman, di Perairan barat dan utara Aceh, di Laut Jawa hingga Selat Karimata.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)