Film VINA: Sebelum 7 Hari Ditonton 5,7 Juta Orang, Tapi Dilaporkan Polisi Sampai Sutradara Heran
Film Vina: Sebelum 7 Hari kini sudah ditonton lebih dari 5,7 juta orang, tapi justru dilaporkan ke polisi karena dianggap bikin gaduh.
Penulis: Rifqah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Setelah tiga pekan tayang di bioskop seluruh Indonesia, film Vina: Sebelum 7 Hari kini sudah ditonton lebih dari 5,7 juta orang.
Film Vina: Sebelum 7 Hari yang pertama kali tayang di bioskop pada 8 Mei 2024 itu, mengingatkan pada kasus pembunuhan Vina Cirebon pada Agustus 2016 silam.
Sutradara film, Anggy Umbara mengatakan, banyaknya jumlah penonton di bioskop itu mengartikan mereka juga menganggap film Vina tersebut penting.
"Hari ini udah 5,7 juta. Banyaknya jumlah penonton berarti film VINA Sebelum 7 Hari ini banyak yang suka dan menganggap film ini penting," kata Anggy Umbara di Studio 41, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Meski demikian, keberhasilan film Vina: Sebelum 7 Hari ini tak lantas menuai banyak apresiasi.
Pasalnya, film garapan Anggy Umbara tersebut diadukan ke polisi karena disebut membuat gaduh di masyarakat.
Mengenai laporan itu, Anggy Umbara malah menjadi heran.
Padahal, sebelum ditayangkan di bioskop, film Vina: Sebelum 7 Hari itu sudah lolos sensor dan diangkat dari kisah nyata.
"Sejak kapan film melanggar hukum setelah ditonton jutaan orang dan dianggap membuat kegaduhan."
"Sebelum tayang di bioskop kan film ini sudah lolos sensor dan dasarnya memang kisah nyata," kata Anggy Umbara, Jumat.
Anggy Umbara lantas mempertanyakan, bagian film mana yang disebut membuat gaduh itu.
Baca juga: Film Vina: Sebelum 7 Hari Viral, Anggy Umbara: Semoga Membawa Kebaikan
Menurutnya, film adalah salah satu media yang bisa menjadi kontrol kehidupan masyarakat.
Apabila dianggap membuat gaduh, Anggy Umbara justru merasa janggal.
"Film ini bukan kegaduhan, tapi respon masyarakat yang mengikuti kasus Vina Cirebon, saya heran kok dianggap gaduh, itu kan janggal dan aneh" kata Anggy Umbara.
Anggy Umbara juga menyampaikan, bahkan Jendral (Purn) Susno Duadji memuji film Vina: Sebelum 7 Hari itu.
Susno, kata Anggy Umbara, juga menyebut bahwa film tersebut sebagai pengingat sekaligus kontrol sosial di masyarakat.
"Beliau bilang harus ada film-film lain yang seperti ini, aneh kalau film ini dianggap jelek" ucap Anggy Umbara.
Kendati demikian, Anggy Umbara menyadari bahwa film VINA: Sebelum 7 Hari ini sedang menjadi sorotan banyak pihak.
Bahkan, hingga menghadirkan kontroversi di masyarakat soal kasus pembunuhan Vina Cirebon pada 2016.
"Apakah polisi sudah melakukan pekerjaannya dengan baik? Keluarga korban harus mendapatkan hak dan keadilan," ujar Anggy Umbara.
Untuk diketahui, peristiwa pembunuhan dan rudapaksa terhadap Vina terjadi pada 27 Agustus 2016 di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Vina dan kekasihnya bernama Muhammad Risky Rudiana alias Eky disebut dibunuh secara sadis oleh sejumlah anggota geng motor.
Setelah membunuh korban, geng motor ini merekayasa kematian korban seolah Vina dan kekasihnya tewas karena kecelakaan.
Film Vina: Sebelum 7 Hari Diminta Turun Layar
Sebelumnya, Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) membuat aduan ke Bareskrim Polri lantaran film garapan sutradara Anggy Umbara itu dinilai menciptakan kegaduhan.
Selain itu, ALMI juga meminta film Vina: Sebelum 7 Hari untuk turun layar, ditarik dari bioskop.
Mengetahui hal tersebut, Anggy Umbara hanya meresponsnya santai.
"Ya kalau bisa enggak usahlah, filmnya juga udah tinggal berapa layar, jadi enggak usah disuruh-suruh akan turun sendirinya, setiap minggu bakal muncul 2-3 film baru," jawab Anggy Umbara ketika ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2024).
Jika disuruh memberikan klarifikasi sebagai sutradara film itu ke polisi, Anggy Umbara pun menyatakan siap.
Karena, katanya, memang tidak ada niatan buruk dalam memggarap film tersebut.
"Kalau memang saya dipanggil nantinya ya pasti datang, saya engga punya agenda apa-apa dan niatnya baik dan kenapa takut," ujar Anggy Umbara.
Anggy Umbara menegaskan, sebagai seorang sutradara, ia juga memiliki haknya untuk berkarya lewat sebuah film.
Hal itu kemudian menguatkan perasaannya apabila nantinya dilaporkan ke polisi.
"Saya punya hak untuk berkarya untuk menyampaikan pendapat ya kenapa takut untuk menjalani proses hukum. Ya pasti akan menghabiskan waktubsaya dan lainnya," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Film 'VINA Sebelum 7 Hari' Dilaporkan ke Polisi, Anggy Umbara Heran hingga Merasa Ada yang Janggal
(Tribunnews.com/Rifqah/Fauzi Nur) (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)