Pembangunan Gedung Mabes TNI dan Mabes Polri di IKN Akan Dimulai 2035
Pembangunan Kodim dan Polres tersebut, kata Adipati, dilakukan untuk menyambut rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkantor di IKN setelah
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Koordinator Tim Strategi Pertahanan dan Keamanan Otorita IKN Mayjen TNI Achmad Adipati Karnawidjaja mengatakan berdasarkan rencana yang ada saat ini, groundbreaking atau peletakan batu pertama gedung Markas Besar (Mabes) TNI dan Mabes Polri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dimulai pada tahun 2035.
Hal tersebut disampaikannya dalam Focus Group Discussion Forum Merdeka Barat 9 bertema Merancang Benteng Pertahanan dan Keamanan IKN secara daring pada Jumat (31/5/2024).
"Mabes TNI itu sendiri itu baru akan dibangun menurut perencanaan yang ada di IKN itu sekitar tahun 2035 atau 2038, baru mau dibangun, baru mau digroundbreaking gedung Mabes TNI-nya. Demikian juga Mabes Polri," kata dia.
Namun demikian, ia mengatakan sejak sebulan lalu telah dimulai pembangunan Kodim dan Polres di IKN.
Baik personel TNI maupun Polri yang akan ditugaskan di Kodim dan Polres tersebut, kata dia, nantinya akan mengisi Kodim dan Polres tersebut secara bertahap.
Baca juga: Pemerintah Klaim Tapera Tak Ada Kaitan dengan Anggaran Program Makan Gratis Prabowo hingga IKN
Pembangunan Kodim dan Polres tersebut, kata Adipati, dilakukan untuk menyambut rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkantor di IKN setelah Upacara 17 Agustus tahun ini yang akan digelar di IKN.
Untuk itu, kata dia, Satgas yang akan melakukan pengamanan terhadap kegiatan presiden di sana juga telah dibentuk.
Satgas tersebut, kata dia, nantinya akan menempati tempat-tempat sementara.
"Demikian juga dari Badan Intelijen Negara juga sudah merencanakan perpindahan anggotanya dalam rangka mengamankan center of gravitiy yang sudah pindah," kata dia.
Baca juga: Jokowi Resmi Teken PP soal Ormas Boleh Kelola Tambang
Sekretaris Ditjen Strategi Pertahanan, Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Oktaheroe Ramsi meungkapkan saat ini pihaknya tengah menyusun sistem pertahanan negara di IKN.
Sistem tersebut, kata dia, di antaranya pertahanan berlapis (mandala pertahanan luar, utama, dan dalam), virtual maritime gate system (gerbang sistem teknologi modern dengan arsitektur imaginer di laut), dan air defence identification zone/(ADIZ) (identifikasi setiap pergerakan udara asing yang masuk wilayah IKN).
Selain itu juga, lanjut dia, integrated air defence (gabungan segala macam sensor, shooters, command and control, interoperability tiga matra), cyber defence (antisipasi datangya ancaman/perang siber), dan defence diplomacy (membangun rasa saling percaya antar bangsa melalui kerja sama bilateral, multilateral, pembangunan kapasitas, dan lainnya).
"Dari enam hal tersebut, kita juga sudah menyusun pentahapan terhadap perpindahan pasukan yang ada di Jawa ini secara terpusat, kemudian kita akan lakukan perpindahan ke IKN," kata dia.
Ia mengatakan rencananya di IKN akan dibuat pelabuhan udara yang diperkuat dengan pangkalan Angkatan Udara serta pasukan-pasukan.
Rencananya, pelabuhan udara tersebut akan diintegrasikan dengan lapangan udara yang ada di IKN.
"Kemudian penguatan untuk penebalan angkatan laut di Balikpapan. Kemudian siber, tadi seperti yang disampaikan Pak Adipati. Kemudian banyak hal lain yang ini berjalan bertahap," kata dia.