Pesan Megawati ke Kader PDIP: Banteng Boleh Terluka, Tetapi Harus Tahan Banting
Sebab, kata Hasto, Bung Karno tetap bergerak memperjuangkan kemerdekaan ketika dalam pengasingan di Ende.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, KABUPATEN ENDE - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut perjuangan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno selama diasingkan pemerintah kolonial Belanda di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiratkan pesan penting.
Sebab, kata Hasto, Bung Karno tetap bergerak memperjuangkan kemerdekaan ketika dalam pengasingan di Ende.
Baca juga: GP Ansor dan Banser Ancam Bakal Bertindak Jika Jokowi Disakiti, Begini Reaksi PDIP
Hasto menyampaikan itu saat berpidato dalam acara silaturahmi di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ende, Jalan Eltari, Ende Tengah, NTT, Sabtu (1/6/2024). Ratusan kader tampak hadir dalam silaturahmi itu.
"Pesan moral dari Bung Karno adalah Indonesia boleh saja dimatikan oleh kolonialisme Belanda, boleh saja Bung Karno dijauhkan dari rakyatnya, tetapi api perjuangan itu terus menyala-nyala," kata Hasto.
Hasto pun mengingatkan kader PDI Perjuangan tidak gampang mengeluh ketika mewujudkan cita-cita dengan berkaca ke perjalanan hidup Bung Karno selama di Ende.
Baca juga: Dikabarkan Sakit, Megawati Tampak Sehat dan Bersemangat saat Sapa Kader PDIP di Ende
"Dari bumi Ende ini kita bisa mendapatkan kisah tentang anak muda yang progresif revolusioner yang kalau dibayangkan kita dibuang di sini dari kota besar di Bandung, tiba-tiba dibuang di sini, tidak punya sanak saudara, lalu Bung Karno menggalang dari tiga orang menggelorakan semangat juang di bumi Ende ini. Itulah jiwa perjuangan. Jiwa itu yang harus kita miliki," ungkapnya.
Lalu, kata Hasto, perjalanan hidup Bung Karno selama di Ende sesuai dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Yang berpesan agar kader parpol berlambang Banteng moncong putih tidak mudah menyerah melawan badai.
"Maka yang namanya PDI Perjuangan kata Ibu Megawati, tubuh kita di sana sini, terluka, tetapi yang namanya Banteng, kita tahan banting saudara sekalian. Jadi, spirit itu buat anak-anak kita," ujarnya.
Politisi asal Yogyakarta itu dalam pidato kemudian menyinggung status Bung Karno yang berasal dari rakyat, tetapi bisa maju dengan banyak membaca buku.
"Bung Karno itu bukan dari kalangan elite. Bung Karno lahir dari rakyat biasa. Usia 16 tahun Bung Karno sudah membaca buku. Kalau kita memahami spirit Bung Karno di Ende, jadikan buku sebagai jendela bagi dunia untuk mengasah seluruh alam pikiran dan rasa," kata Hasto.
Baca juga: Sekjen PDIP Yakini Publik Paham Maksud Peryataan Wapres Ingin Jadi Anak Presiden
Sebelum bersilaturahmi, Hasto lebih dahulu mewakili Megawati untuk membacakan amanat di upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, NTT, Sabtu pagi.
Paslon nomor urut tiga pada Pilpres 2024 RI Ganjar Pranowo dan Mahfud Md diketahui turut hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan sampai 09.15 WITA.