Kepala Staf Presiden Berharap Gerbangtara Jadi Mitra Strategis Pemerintah dalam Membangun IKN
Moeldoko melihat ada hal menarik dalam Konsorsium Gerbangtara. Baginya, Gerbangtara membuat pembangunan IKN melibatkan berbagai sektor
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Kepala Staf Presiden Berharap Gerbangtara Jadi Mitra Strategis Pemerintah dalam Membangun IKN
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) mewujudkan ide konsorsium Gerakan Bangun Nusantara (Gerbangtara).
Konsorsium itu diisi kalangan lintas generasi untuk menyumbang ide untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Tim Konsorsium Gerakan Bangun Nusantara (Gerbangtara) membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) dari sisi sosial pemuda
Koordinator Konsorsium Gerbangtara, Aie Natasha mengatakan Konsorsium Gerbangtara menjadi momentum untuk membangun Indonesia melalui IKN.
Baca juga: Ragam Respons Mundurnya Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN
“Sebagai generasi muda yang lahir dan tumbuh di Kaltim kami harap gerakan ini mampu menjadi momentum gotong royong bangsa untuk sama-sama untuk Indonesia Raya,” ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Selasa (4/6/2024).
Konsorsium Gerbangtara menggelar pertemuan dengan Kepala Staf Presiden, di Komplek Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/6/2024).
"Saya berterima kasih bahwa gerbangtara mendapatkan dukungan dari Pak Moeldoko selaku Kepala Staf Kantor Staf Presiden," ujarnya
Kepala Staf Presiden Moeldoko, berharap Gerbangtara menjadi mitra strategis pemerintah untuk membangun IKN.
“Gerbangtara adalah sebuah gerakan partisipasi, representasi dan kolaborasi warga negara membangun Ibu Kota Nusantara,” kata dia
Gerbangtara membangun konsorsium pentahelix dalam membangun SDM masyarakat IKN.
Moeldoko melihat ada hal menarik dalam Konsorsium Gerbangtara.
Baginya, Gerbangtara membuat pembangunan IKN melibatkan berbagai sektor anak-anak bangsa.
“Pelibatan lintas sektor penting dilakukan untuk menumbuhkan keterlibatan, kecintaan, dan kebangaan membangun IKN, terutama pembangunan yang melibatkan local champion atau local strongmen di kota-kota mitra IKN,” katanya.
Diketahui, pembangunan fisik IKN akan selesai dalam kurun waktu 10 hingga 15 tahun mendatang. IKN pun menjadi salah satu bagian untuk mewujudkan program Indonesia Emas 2045.
“Pembangunan IKN tidak hanya sebulan atau dua bulan berjalan, melainkan perlu waktu yang panjang. Untuk itu perlu digaungkan semangat pembangunan yang melibatkan semua pihak,” ujarnya.