Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luhut Bantah Tidak Ada yang Mau Investasi di IKN: Ada yang Lambat Sana Sini Biasalah

Mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe masih menjadi sorotan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Luhut Bantah Tidak Ada yang Mau Investasi di IKN: Ada yang Lambat Sana Sini Biasalah
Endrapta Pramudhiaz
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe masih menjadi sorotan.

Keduanya dikabarkan mundur dari jabatannya karena gagal  membangun IKN sesuai target yang telah dicanangkan pemerintah.

Satu diantaranya isi beredar yang adalah persoalan tidak adanya investor yang mau menanamkan modalnya di IKN.

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun buka suara.

Luhut membantah tidak ada yang mau berinvestasi di IKN.

Menurutnya, pembangunan di IKN masih terus berjalan meskipun diakuinya ada sejumlah masalah yang dihadapi.

Berita Rekomendasi

"Jadi kalau orang bilang tidak ada investasi pembangunan semua jalan, ya ada yang lambat sana sini ya biasalah, dan memang banyak masalah yang lalu yang kita tuntaskan sekarang ini," kata Luhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Luhut mengklaim tidak ada masalah yang mencolok dalam pembangunan di IKN.

Apalagi, menurut dia, sekarang ini Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah mengambil alih menjadi Plt Kepala Otorita IKN.

"Overall menurut saya tidak ada isu mengenai ibu kota, apalagi sekarang pelaksana tugasnya Pak Menteri PUPR beliau sangat tepat," katanya.

Lebih lanjut, Luhut menambahkan pihaknya juga terus turun tangan membantu pembebasan lahan sebesar 2.000 hektar di daerah tersebut.

Dia pun berharap semua masalah bisa terselesaikan dengan cepat.

"Kami membantu tektok dengan tim membantu tadi pembebasan tanah yang 2.000 hektar lebih kurang bermasalah. Saya kira dengan bank tanah juga kita utamakan dan overall itu akan bisa terselesaikan karena semua saya lihat kerja secara cepat," pungkasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas