Mahfud Kena Sentil Gerindra karena Kritik Kasus Vina: Sudah Game Over, Jangan Banyak Komentar
Habiburokhman menyentil Mahfud MD, menurutnya Mahfud sudah game over dari jabatan Menko Polhukam itu sehingga tak perlu banyak komentar
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
"Jangan persoalan hukum itu kita sikapi dengan asumsi, apalagi asumsi dari masing masing orang yang tidak memiliki kompetensi."
"Hanya pakar hukum berpendapat lalu berasumsi begini, faktanya seperti apa ya harus kita ikuti dan melalui prosedur acara yang benar," tegas Habiburokhman.
Diketahui, Mahfud sempat memberikan komentar tentang pembunuhan Vina Cirebon yang syarat akan hal janggal.
Komentar itu disampaikan Mahfud dalam chanel YouTube-nya Mahfud MD Official yang tayang, Selasa (11/6/2024).
Komentar tersebut hanya berisikan pandangan Mahfud tentang penegakan hukum dalam kasus Vina.
Menurutnya, penanganan kasus ini bukan hanya sekedar bicara soal ketidakprofesionalan aparat penegak hukum dalam menyelesaikan perkara.
Melainkan ada permainan hukum di balik peristiwa ini.
"Saya berpikir ini bukan sekedar unprofesional, tapi ada permainan."
"Kalau ada perlindungan kepada seseorang atau (untuk) mendapatkan bayaran dari seseorang untk mengaburkan kasus itu sudah menjadi permainan yang jahat, saya cenderung (berpikir) ini lebih dari unprofesional tapi ada permainan," ungkap Mahfud.
Janggalnya perkara tersebut, kata Mahfud, dapat dilihat dari rilisnya tiga buron pelaku kasus Vina Cirebon.
Tidak lama kemudian, muncul dugaan publik tentang satu pelaku yang berhasil ditangkap, Pegy, bukan pelaku sebenarnya.
Juga, tentang ditariknya informasi soal jumlah buron kasus Vina Cirebon yang ternyata hanya berjumlah 1 orang.
"Dulu dihadirkan (pelaku) delapan orang dan sudah diadili yang delapan orang tersebut bahkan ada yang seumur hidup, hukumannya kan panjang-panjang. Lalu yang tiga (buron) ini dilupakan sampai delapan tahun yang membuat orang kaget lalu (perkara) dibuka lagi."
"Konyolnya lagi, dulu di berita acara resmi yang dirilis ada tiga buron, tapi sekarang yang pertama ada penangkapan Pegi, (muncul) yang sekarang (dia disebut jadi) kambing hitam dan kedua dua buron ini dibilang salah sebut, dan dibilang salah sebut, mana ada salah sebut, lembaga resmi kok," kata Mahfud.
Mahfud menilai kasus ini menjadi rumit diselesaikan.
Untuk itu, ia berharap Prabowo dapat membantu menuntaskan kasus yang menjadi bulan-bulanan pembahasan publik ini.
"Kalau Pak Prabowo mau menyelesaikan kasus ini, nggak akan merugikan posisi politik dia ataupun posisi ekonominya dia, ini kriminal jahat," harap Mahfud.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/ Igman Ibrahim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.