Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudirman Said Belum Bicara ke Anies Soal Niatnya Maju Pilgub Jakarta: Kita Dewasa, Saling Tahu Saja

Sudirman mengatakan, obrolan spesifik belum, tapi saya kira pada tataran sesama orang dewasa kita kan saling tahu aja gitu.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sudirman Said Belum Bicara ke Anies Soal Niatnya Maju Pilgub Jakarta: Kita Dewasa, Saling Tahu Saja
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjawan pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews di Kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (11/6/2024). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kembali saya kira Pak Anies juga melihat ini sebagai satu proses yang, ini proses publik. Jadi saya kira beliau tidak ambil ini sebagai satu personal matters atau dianggap ada gangguan hubungan antara pribadi, enggak lah.

Mengapa memilihnya maju di Pilgub DKI, bukan di Pilgub Jawa Tengah lagi?

Saya juga ditanya kenapa enggak memikirkan kembali ke Jawa Tengah. Ya, dengan guyon saya mengatakan kan sudah pernah mencoba di Jawa Tengah. Dan menurut saya Jawa Tengah itu biarkan diurus orang yang punya basis politik kuat di sana, itu satu.

Nah, Jakarta mengapa menjadi tantangan menarik? Karena menurut Undang-undang nomor 2 tahun 2024, Jakarta akan mengalami perubahan besar.

Dari yang semula Ibu Kota Negara, nanti kalau PP atau Perpresnya keluar akan menjadi kota yang bukan lagi Ibu Kota. Tapi punya status yang luar biasa tuh. Jadi pusat ekonomi, pusat bisnis, pusat jasa, pusat kebudayaan dan jangan lupa bahwa pada tahun 2045 setelah 100 tahun Merdeka, 70 persen warga kita akan tinggal di kota.

Karena itu kalau Jakarta bisa didorong menjadi role model, menjadi satu pattern bagaimana kota dibangun saya kira kan baik.

Nah apa yang mau dikerjakan, Pertama saya menyampaikan dua prinsip dulu untuk bisa mengerjakan kota Jakarta dengan baik. Nomor satu, karena perubahan besar itu akan membutuhkan konsentrasi penuh maka sebaiknya pemimpin ke depan mau siapapun itu, sebaiknya pemimpin yang bisa fokus mengurus Jakarta dan tidak meletakkannya sebagai semacam stepping stone untuk panjatan agenda politik berikutnya. Mengapa begitu? Karena memang tantangannya begitu besar. Harus ditangani dengan fokus.

Berita Rekomendasi

Yang kedua, karena transisi dari ibu kota menjadi kota yang bukan lagi ibu kota adalah memerlukan penjabaran, koordinasi penuh dengan pemerintah pusat. Ada 15 kewenangan khusus yang diberikan kepada kota Jakarta nanti, itu kan memerlukan tektokan dengan pemerintah pusat.

Karena itu siapapun yang ke depan akan jadi gubernur, sebaiknya juga orang yang tidak punya masalah atau tidak berseberangan dengan pemerintah pusat. Jadi dua aspek itu akan menjadi modal untuk bisa mengurus kota ke depan.

Nah, kalau saya ditanya apa yang akan dilakukan? Saya kira banyak sekali tantangannya. Yang konvensional, yang sering diucapkan tentu, kita ini barusan hujan kan, hujan sejam aja udah genangan di mana-mana. Memang itu masalah menahun yang tidak ada quick fix, tidak ada cara memperbaiki yang cepat lah. Harus ada konsistensi kebijakan gitu.

Kita rangkai seluruh yang pernah dikerjakan, nanti kita tetap pelan-pelan. Kemudian yang kedua, kemacetan itu juga. Hal yang juga tidak bisa diselesaikan dengan cepat tapi harus dicari jalan keluarnya.

Paling menarik perhatian saya adalah soal kesenjangan. Jakarta ini kan tempat manusia-manusia paling kaya, perusahan besar orang paling hebat pada di Jakarta tapi juga paling menderita juga di sini.

Saya sering jalan ke kampung-kampung itu. Di tempat tempat itu air aja susah. Mungkin orang di sekitar kita mendapatkan air dengan gampang. Tapi di Warakas, Tambora, Kebon Melati, tempat-tempat kumuh itu tergantung pada air pikulan yang harganya 8 kali lipat dari air keran.

Itu sesuatu yang menantang, tetapi bagaimana menata kampung kumuh? Itu juga merupakan hal yang bisa jadikan sebagai pendobrak yang bisa tidak saja menggulirkan kegiatan ekonomi tapi juga lapangan kerja, menghasilkan perkampungan yang lebih sehat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas