Sudirman Said Belum Bicara ke Anies Soal Niatnya Maju Pilgub Jakarta: Kita Dewasa, Saling Tahu Saja
Sudirman mengatakan, obrolan spesifik belum, tapi saya kira pada tataran sesama orang dewasa kita kan saling tahu aja gitu.
Editor: Malvyandie Haryadi
Saya bayangkan misalnya kampung-kampung kumuh yang sangat padat kalau kita ajak bersama sama dengan warga kita naikkan dengan satu lantai menyisakan ruang hijau, tempat beribadah tempat untuk hajatan, bermain anak anak saya kira itu akan menjadi lingkungan yang lebih sehat. Itu kembali memerlukan konsentrasi penuh dan fokus tantangan-tantangan tadi.
Kualitas udara menurut Anda menjadi fokus apa gimana?
Itu menata kampung, menata transportasi energi bagian dari ujungnya adalah kualitas udara lebih baik. Dulu kan kita pernah dapat satu angka polusi yang tinggi salah satu kita besar yang paling tinggi, betul bahwa sumber polusi datang dari kiri kanan, tapi namanya udara enggak punya KTP kan enggak bisa distop karena kamu datang dari batang atau Cirebon enggak boleh bergeser, nah itu memerlukan koordinasi dengan kiri kanan.
Nah, di sinilah barangkali konsep aglomerasi dituangkan di UUD itu menjadi penting. Nah mengapa berpikir untuk menawarkan diri untuk ke Jakarta? Karena rasa punya pengalaman bagaimana menata Aceh ketika selesai tsunami, itu juga sangat luar biasa kompleks. Kita bekerja dengan 72,882 lembaga internasional awal-awal sesuatu yang sangat dinamis. Tapi akhirnya memberikan hal yang baik.
Itu juga Jakarta akan begitu ada aspek manajemen, ada aspek koordinasi dengan pemerintah ada aspek pusat ada aspek kolaborasi dengan tiga pilar, bisnis pemerintah dan masyarakat sipil. Nah ini hal ini tantangan menurut saya cukup besar ditangani.(tribun network/mam)