Panglima TNI Tegaskan Rencana Pengiriman Pasukan Ke Gaza untuk Operasi Kemanusiaan, Bukan Perdamaian
Dalam paparan yang ditampilkan Agus, dalam misi kemanusiaan tersebut ia telah menyiapkan dua Kapal Rumah Sakit TNI AL yakni KRI dr Radjiman Wedyodinin
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
Selain itu, TNI juga menyiagakan satu pesawat Boeing 737 400 TNI AU, satu pesawat Hercules Tipe H TNI AU dan satu pesawat Super Hercules Tipe J TNI AU.
"Dan nanti pesawat ini yang akan membawa pasien ke Indonesia. Jadi ke sana bawa logistik dan pasukan, kemudian mengirim pasien yang ada di Gaza ke Indonesia. 1.000 pasien yang kita siapkan. Yang kita siapkan RSPAD dan RS Soedirman yang ada di Jakarta Selatan, rumah sakit Kemhan," kata Agus.
TNI juga menyiagakan rumah sakit lapangan dari Batalyon Kesehatan 1 Kostrad yang mampu merawat 100 pasien.
Selain itu, dalam misi kemanusiaan tersebut rencananya TNI juga akan membawa hampir 30 kendaraan pendukung.
"Kendaraan logistik, kendaraan sanitasi, ambulans, komob (komunikasi mobile). Ini kendaraannya kebutuhan untuk selama kita di Gaza," kata dia.
Ia menegaskan dalam rencana misi kemanusiaan tersebut, TNI akan mengikuti mekanisme pengiriman dari PBB.
Baca juga: Bertemu Menlu dan Presiden Finlandia, Retno Marsudi Harap Pengakuan Negara Palestina Disegerakan
Agus mengatakan pengiriman pasukan tersebut akan dilakukan setelah ada perjanjian damai dari Israel dan Palestina.
"Yang diikuti oleh mandat atau resusi Dewan Keamanan PBB, persetujuan izin prinsip dari negara terkait, persetujuan tertulis keputusan politik pemerintah RI, dan dukungan anggaran untuk dukungan operasi dan dukungan logistik pelaksanaan operasi," kata dia.