Video Mantan Kapolda Jabar Ungkap Tradisi Tahanan seusai Terpidana Kasus Vina Ngaku Disiksa Penyidik
Mantan Kapolda Jabar Irjen (Purn) Anton Charliyan menyoroti pengakuan keluarga para terpidana kasus Vina bahwa mereka disiksa.
Penulis: Diah Putri Pamungkas
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kapolda Jabar Irjen (Purn) Anton Charliyan menyoroti pengakuan keluarga para terpidana kasus Vina bahwa mereka disiksa.
Sebelumnya, hampir seluruh terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon delapan tahun silam, mengaku disiksa penyidik.
Mereka mengaku dipukul hingga disetrum agar mau mengaku terlibat penghilangan nyawa dua sejoli berusa 16 tahun pada 2016.
Mantan Kapolda Jabar Irjen (Purn) Anton Charliyan tidak menampik soal adanya pemukulan itu namun ia menyebut pelakunya bukan polisi.
"Itu adalah abuse of power. Makanya itupun juga sudah saya tanyakan. Kenapa ini katanya ada penyiksaan saat itu," kata Anton seperti dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel yang diunggah pada Rabu (12/6/2024).
Dia mendapat penjelasan dari pihak polisi yang berwenang, para terpidana itu disiksa oleh sesama tahanan karena dianggap pemerkosa.
Selain pembunuhan, para terpidana memang dituduhkan melakukan pemerkosaan terhadap Vina.
Anton juga menjelaskan, tradisi menganiaya tersangka pemerkosaan saat itu sudah ditangani Propam.
Polisi yang menjaga tahanan juga sudah diperiksa.
Namun pernyataan Anton bertentangan dengan kesaksian sejumlah orangtua para terpidana, termasuk terpidana yang sudah bebas, Saka Tatal.
Mereka mengaku disiksa polisi karena dipaksa mengakui memerkosa dan membunuh Vina.
(*)