Jokowi Sampaikan Warning Sekjen PBB terkait Kondisi Neraka Iklim, Tahun 2050 Dunia Kelaparan Berat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dunia menuju pada kondisi neraka iklim sebagaimana diperingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB.
Editor: Dewi Agustina
Saima Wazed mengatakan, setiap hari ada sekitar 1,6 juta orang di seluruh dunia jatuh sakit akibat konsumsi makanan yang tidak aman.
Dimana sekitar 40 persen dari mereka adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun, yang sudah berisiko lebih tinggi mengalami malnutrisi dan kematian akibat makanan yang tidak aman.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Terus Melanda Dunia, Perubahan Iklim Harus Diperangi
Negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, menyebutkan perkiraan kerugian tahunan sebesar USD 110 miliar disebabkan oleh berkurangnya produktivitas dan meningkatnya biaya pengobatan akibat penyakit bawaan makanan.
"Wilayah Asia Tenggara kita menanggung beban kesehatan tertinggi kedua akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi, dengan perkiraan 150 juta penyakit dan 175.000 kematian setiap tahunnya," ujar dia.
Oleh sebab itu pemerintah seluruh dunia didorong untuk mengembangkan dan secara berkala menguji efektivitas rencana tanggap darurat keamanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan elemen lain dari sistem pengendalian pangan nasional, termasuk pengawasan penyakit bawaan makanan dan pemeriksaan pangan berbasis risiko secara berkala.
Kolaborasi multisektor ini diharapkan membantu meminimalkan dampak terhadap kesehatan masyarakat.
Produsen atau pelaku usaha pangan bertanggung jawab untuk menerapkan manajemen keamanan pangan, termasuk pelatihan staf secara berkala dan tindakan segera jika terjadi insiden keamanan pangan.
Mereka harus memastikan bahwa penjamah makanan menjalani pemeriksaan kesehatan penting yang relevan dengan keamanan pangan dan menerima vaksinasi terhadap demam tifoid dan virus hepatitis A.
Konsumen perlu diberdayakan untuk mempraktikkan penanganan makanan yang aman di rumah dan mengikuti Lima Kunci Makanan yang Lebih Aman dari WHO. (Tribun Network/fik/rin/wly)