4 Petinggi Parpol KIM Buka Suara soal Pertemuan dengan Prabowo, Apa yang Dibahas?
4 petinggi parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) buka suara perihal pertemuan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto, Kamis (20/6/2024).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menggelar pertemuan dengan petinggi partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pertemuan itu diunggah Prabowo dalam akun Instagram-nya, Kamis (20/6/2024).
Sejumlah petinggi parpol yang tampak dalam foto itu ialah Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas; dan Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta. Tampak hadir pula Menteri BUMN, Erick Thohir.
Sejumlah petinggi KIM pun telah buka suara perihal pertemuan itu, berikut di antaranya.
1. Anis Matta
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta, membantah pertemuan petinggi Parpol KIM dengan Prabowo membahas politik.
Ia menyebut pertemuan itu membahas manajemen strategi pertahanan.
"Pertemuan menyimak visi kepemimpinan dan manajemen strategik pertahanan dari Pak Prabowo," kata Anis Matta kepada wartawan, Minggu (23/6/2024).
Anis menjelaskan, di tengah ketidakpastian dan tingginya tensi geopolitik global dibutuhkan strategi pemerintahan dan kebangsaan ke depan yang tepat.
"Jadi kita mendengarkan paparan Pak Prabowo mengenai pentingnya strategi ke depan di tengah ketidakpastian dan tingginya tensi geopolitik global," ungkapnya.
Ia berpendapat, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin seperti Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo yang mempunyai kecakapan dan kecerdasan yang setara dengan Presiden ke-1 RI Soekarno.
Baca juga: Anis Matta Sebut Pertemuan Prabowo & Ketum KIM Tak Bicara Politik Tapi Bahas Strategi Pertahanan
Selain itu, ia melihat Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang memahami geopolitik global.
Adapun, sebagai pemimpin, jelasnya, Prabowo tak hanya memberikan arah, tetapi juga membuat peta jalan untuk menjadikan Indonesia sebagai superpower baru dunia.
"Kita membutuhkan pemimpin yang bisa memberi arah dan peta jalan yang jelas agar Indonesia bisa menjadi superpower baru dunia," ungkapnya.
2. Zulhas
Senada dengan Anis Matta, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas, membantah pertemuan tersebut membahas soal politik.