Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Adian PDIP Sindir KPK soal Kasus Harun Masiku: Enggak Punya Kerjaan Lain Apa?

Adian Napitupulu mengkritisi langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kembali mengungkit kasus Harun Masiku.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Adian PDIP Sindir KPK soal Kasus Harun Masiku: Enggak Punya Kerjaan Lain Apa?
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu seusai mengikuti wawancara khusus dengan Tribun Network di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Kamis (10/8/2023). A 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu mengkritisi langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kembali mengungkit kasus mantan calon anggota legislatif (caleg) PDIP Harun Masiku.

Hal ini disampaikan Adian dalam diskusi bertajuk 'Tata Cara Hukum dan Model Kerja Aparat Penegak Hukum pada Kasus Politik' di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).

Adian mengatakan kasus ini sudah berjalan selama empat tahun dan KPK telah menetapkan empat tersangka yakni Harun Masiku, Wahyu Setiawan, Agustiani Tio Fridelina, dan Saeful Bahri. 

"Sudah berjalan empat tahun, tiba-tiba muncul lagi. Kan kita jadi bertanya-tanya gitu, 'eh lu enggak punya kerjaan lain apa? Lu enggak punya masalah lain apa?" kata Adian di lokasi.

Baca juga: Henry Yoso Sebut Kasus Harun Masiku di KPK jadi Kasus Musiman Politik

Menurutnya masih ada masalah-masalah besar lain yang harus diselesaikan KPK ketimbang kasus Harun Masiku.

Adian berharap dibukanya kembali kasus Harun Masiku tak menimbulkan kecurigaan masyarakat.

BERITA REKOMENDASI

Anggota Komisi VII DPR RI ini khawatir kecurigaan masyarakat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap pemerinta.

"Nah kalau kemudian negara kepercayaannya sudah terkikis pelan-pelan, lalu datanglah krisis ekonomi, hati-hati," ujar Adian.

Sementara saat yang sama, Adian menyebut bahwa Lembaga Keuangan Amerika Serikat Morgan Stanley menurunkan peringkat ekuitas bursa saham Indonesia.

Selain itu, program makan siang gratis disebut membebani anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Kemudian, Federal Reserve (The Fed) diperkirakan tidak menurunkan suku bunga dan nilai tukar dollar naik.

"Nah korbannya siapa? rakyat di luar sana," ungkap Adian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas