Data Bansos Aman dari Peretasan, Mensos Risma Mohon kepada Hacker: Ini untuk Melayani Orang Miskin
Menurut Risma, tidak ada yang sempurna dam pengelolaan data, termasuk DTKS. Namun sejauh ini masih berjalan baik.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, POLEWALI MANDAR - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) aman dari dampak peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS2).
Meski begitu, Risma mengaku tidak ingin sombong. Dirinya menyampaikan kepada para hacker bahwa sistem DTKS adalah untuk melayani orang miskin.
"Insya Allah aman kerja kita. Insya Allah aman. Tapi saya tidak bersombong, saya ndak boleh sombong dan saya minta maaf sekali lagi para hacker, para cracker, karena ini untuk melayani orang miskin," ucap Risma di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (2/7/2024).
Risma menegaskan bahwa DTKS yang aman dari peretasan, bukan menunjukkan kesombongannya.
"Jadi karena itu, ini bukan sombong. Kalau saya katakan bahwa data kami aman, itu bukan berarti kami sombong," tutur Risma.
Menurut Risma, tidak ada yang sempurna dam pengelolaan data, termasuk DTKS.
Namun Risma mengatakan bahwa pelayanan DTKS masih bisa berjalan dengan baik.
"Tidak ada yang sempurna di dunia ini termasuk kami di Kemensos, tapi bahwa data kami itu sampai sekarang kami masih bisa melayani dengan baik tapi sekali lagi saya tidak sombong," kata Risma.
"Kenapa? Karena ini kami untuk melayani orang-orang yang benar-benar tidak mampu," tambah Risma.
Saat ini, kata Risma, DTKS masih bisa digunakan untuk dimasukan data bantuan sosial.
"Masih kita gunakan. Bahkan ini, makanya tadi saya katakan kalau ini bisa masuk besok, saya masih bisa masukkan mereka menerima bulan Juli," pungkasnya.
Sebelumnya, serangan Ransomware pada PDNS 2 sempat berpengaruh pada sejumlah layanan elektronik pemerintah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.