Pantun Jaksa KPK untuk SYL: Katanya Pejuang dan Pahlawan, Dengar Tuntutan Nangis Sesengukan
Jaksa membalas tangisan SYL itu dengan sebuah pantun pada awal persidangan pembacaan replik atau tanggapan jaksa atas pleidoi SYL.
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Muhammad Zulfikar
Sebelumnya, tangisan SYL dalam persidangan pleidoi pecah saat dia mengingat hari ulang tahun istrinya, Ayun Sri Harahap yang bertepatan dengan sidang pembacaan pleidoi, yakni Jumat (5/7/2024).
"Izinkan pula saya menyampaikan pesan kepada keluarga saya, lebih khusus istri saya yang ulang tahun pada hari ini," ujar SYL sembari menangis di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
Baca juga: KPK Mulai Usut Proyek Green House Perkara SYL, Bakal Periksa Surya Paloh?
Kemudian SYL juga menangisi kedua kakaknya yang kerap mendampingi di persidangan.
Namun kedua kakaknya wafat saat perkara ini bergulir.
"Pada saat saya bersidang, dua kakak saya meninggal dunia, Yang Mulia. Kakak yang sering mengawal di persidangan ini mereka," kata SYL sesenggukan.
Tak hanya soal keluarga, tangis SYL juga pecah saat mengungkit kondisi rumahnya di Makassar, Sulawesi Selatan.
SYL mengklaim bahwa dirinya tidak korupsi, sebab jika seperti itu, katanya dia sudah menjadi orang kaya saat ini.
"Rumah saya kalau banjir masih kebanjiran, bapak, yang di Makassar itu. Saya tinggal di BTN," ujar SYL sembari menangis.