Terungkap Ketua OSIS di Cawas yang Tewas Tersetrum Belum Sempat Dapat Pertolongan RS
Nyawa korban tak tertolong karena sudah meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan,
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Salah satu teman korban, Z (17), warga Kecamatan Cawas, tak menyangka euforia kebahagiaan itu sekejap berubah jadi petaka dalam hitungan menit.
Padahal niat mereka ingin memberikan kenangan indah di masa SMA untuk Fajar Nugroho.
Namun, yang terjadi momen tersebut berubah menjadi momen terburuk dalam hidupnya.
"Kami tidak ada niatan untuk mencelakai Fajar, itu terjadi secara spontan, hanya ingin merayakan ulang tahun."
"Kejadiannya cepat sekali, tidak sampai lima menit. Kami tak menyangka, bingung, dan kaget kalau ternyata di kolam ada aliran listrik," ungkap Z di rumah duka, Selasa (9/7/2024).
Z mengungkapkan, kala itu ada empat siswa termasuk dirinya yang menceburkan korban ke dalam kolam sekolah berisi air setinggi 1,7 meter.
Adapun kolam tersebut berada di depan kelas dan masjid sekolah.
Sebelum diceburkan ke kolam, korban terlebih dahulu ditaburi tepung oleh teman-temannya untuk merayakan ulang tahun.
Tidak berselang lama tubuh korban digotong oleh empat orang dan diceburkan ke dalam kolam.
Ketika itu, korban masih baik-baik saja, bahkan sempat bergurau dengan kawan-kawannya.
Namun, saat korban hendak naik ke permukaan, korban tak sengaja menginjak kabel dan pipa yang teraliri aliran listrik.
"Seketika itu kami panik karena dia tiba-tiba minta tolong kakinya keram."
"Kami bertiga langsung turun ke kolam berniat membantu. Tapi saat saya coba tarik, tangan saya terasa keram," katanya.
Dia pun mengaku reflek langsung menarik tangan dan keluar dari dalam kolam.