Fadli Zon Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Parlemen Asia Tenggara untuk Kemerdekaan Palestina
Fadli Zon juga didaulat sebagai Penasehat dalam Forum ini mewakili organisasi parlemen dunia untuk Palestina sekaligus DPR RI.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon mendukung pembentukan Parlemen Asia Tenggara untuk Kemerdekaan Palestina.
Parlemen tersebut diharapkan menjadi wadah bagi parlemen Asia Tenggara dalam mengoptimalkan upaya diplomasi melalui lobi, kampanye, dan dialog untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca juga: Retno Marsudi Ungkap Alasan Indonesia Konsisten Berjuang bagi Kemerdekaan Palestina
Fadli Zon juga didaulat sebagai Penasehat dalam Forum ini mewakili organisasi parlemen dunia untuk Palestina sekaligus DPR RI.
"Menggalang dukungan internasional untuk kemerdekaan Palestina bukan hanya tanggung jawab moral kita sebagai parlemen yang mewakili suara masyarakat, namun juga menjadi sebuah keharusan sebagai wujud nyata memperjuangkan keadilan dan perdamaian dunia," kata Fadli dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).
"Untuk itu saya menyerukan agar parlemen Asia Tenggara dapat bersatu dalam mendukung Palestina menjadi anggota tetap PBB dan mendapat pengakuan internasional sebagai bangsa yang merdeka," lanjut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
BKSAP DPR RI yang merupakan vocal point pelaksanaan diplomasi parlemen DPR RI senantiasa terlibat aktif dalam berbagai upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina di forum internasional dan regional seperti Inter-Parliamentary Union (IPU), Asian Parliamentary Assembly (APA), dan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
Dan mendesak agar negara-negara yang selama ini berada di belakang Israel untuk menghentikan berbagai praktik standar ganda dan kemunafikan karena telah mendukung Zionis Israel melakukan penjajahan di tanah Palestina yang jelas-jelas bertentangan dengan Piagam PBB yang bertujuan mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional.
Fadli Zon sangat menyayangkan bahwa masih banyak negara di dunia, yang masih belum mengakui Palestina sebagai bangsa merdeka dan berhak atas wilayah Palestina yang selama ini diduduki secara illegal oleh Zionis Israel.
"Telah nampak jelas berbagai pelanggaran hukum internasional yang dilakukan para penjajah Israel yang secara sengaja membunuh masyarakat sipil, utamanya wanita dan anak-anak secara brutal demi mencapai tujuan utama yakni menguasai seluruh wilayah Palestina," ucap Fadli.
"Aksi genosida Israel atas warga Palestina membuka mata dunia bahwa kebiadaban dan kekejaman ala Nazi masih ada hingga sekarang," pungkasnya.