Kelompok Buruh Dukung Penuh Indonesia Masuk Negara Anggota OECD, Optimis Indonesia Makin Maju
Arnod Sihite menyampaikan pihaknya memberi dukungan penuh agar Indonesia segera menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Devel
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai, Arnod Sihite menyampaikan pihaknya memberi dukungan penuh agar Indonesia segera menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
Saat ini pemerintah menurut Arnod terus mendorong Indonesia untuk bisa menjadi anggota OECD. Bahkan ditargetkan Indonesia bisa resmi bergabung pada 2027.
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi ini akan memberikan bantuan bagi Indonesia untuk membangun ekosistem industri semikonduktor.
Seperti diketahui, semikonduktor menjadi industri yang tengah naik daun di dunia. Pasalnya, semikonduktor dibutuhkan oleh banyak industri lainnya, termasuk elektronik.
Hal tersebut disampaikan Arnod usai bertemu dengan Tim OECD dalam rangka Kunjungan Fact-Finding Mission OECD di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Jumat (12/7/2024).
"Kami pada intinya mendukung Indonesia masuk menjadi negara anggota OECD. Kalau bicara target pemerintah misalnya 2027 bisa terealisasi ya syukur kalau bisa dipercepat," kata Arnod.
Dengan Indonesia menjadi anggota OECD kata dia maka target meningkatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia melalui masuknya investasi bisa dicapai dengan baik.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Percetakan dan Penerbitan dan Media Informasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PPMI-KSPSI) tersebut menambahkan dengan masuknya investasi di Indonesia untuk membangun ekosistem industri semikonduktor bisa mendorong percepatan transformasi teknologi, penyerapan tenaga kerja dan mendapatkan pelatihan kalo sudah ahli tidak perlu bekerja di Negara lain bukan hanya itu dari sisi kepentingan buruh terkait dengan usulan pembangunan Training center di Indonesia sebagai upaya meningkatkan keahlian (Upskilling dan Reskilling) untuk meningkatkan SDM dalam pembangunan nasional.
"Muaranya tentu saja untuk meningkatkan PDB karena selama ini kita sering import, padahal kita punya bahan baku dan sumber daya alam yang luar biasa. Maka adanya kerjamasa anggota negara-negara OEDC kita bisa mengeksport dengan lebih mudah," jelas Arnod.
Ditambahkan Arnod, sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Tim juga terus berupaya memastikan Indonesia bisa segera menjadi anggota OECD. Termasuk tentunya menjadi harapan dari Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Upaya pemerintah ini melalui Ketua Tim Pak Airlangga tentu kami dukung penuh karena memberi manfaat pertumbuhan ekonomi yang luar biasa bagi Indonesia," katanya.
Harapannya di masa datang Indonesia semakin siap untuk beranjak dari negara berpendapatan menengah (middle income country) menuju negara maju dengan pendapatan tinggi.
Dengan ini, Indonesia juga bisa lebih mudah untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045 sebagaimana kita cita-citakan bersama.
Bagi Arnod, ke depan dengan adanya pertumbuhan PDB tersebut, maka otomatis dapat memicu kinerja pelaku usaha yang positif untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional.
Baca juga: RI Targetkan Investasi Meningkat dan PDB Naik 1 Persen Usai Gabung OECD
"Maka sudah barang tentu juga bisa mendatangkan peningkatan kesejahteraan bagi buruh di seluruh Indonesia," pungkas Anggota LKS Tripartit Nasional tersebut.