Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Mabuk Masal di Banjarmasin, Ini Bagian Paling Beracun dari Kecubung

Dua pemuda di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tewas usai mabuk kecubung dicampur obat terlarang dan alkohol. Puluhan lain dirawat di rumah sakit.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Viral Mabuk Masal di Banjarmasin, Ini Bagian Paling Beracun dari Kecubung
Tangkapan Layar Tribun Health
Kecubung. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Dua pemuda di Banjarmasin, Kalimantan Selatan meregang nyawa usai mabuk kecubung yang dicampur dengan obat terlarang dan alkohol.

Keduanya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum selama beberapa hari namun nyawanya tidak tertolong.

Fenomena konsumsi kecubung ini akhir-akhir menyita perhatian publik khususnya di Banjarmasin.

Selain dua pemuda tersebut, puluhan lainnya masih menjalani perawatan di RSJ Sambang Lihum.

Di balik keindahannya, bunga kecubung ternyata menyimpan fakta yang menakutkan.

Jika disalahgunakan seperti dikonsumsi maka bisa memabukkan, halusinasi dan euforia bahkan kematian.

BERITA REKOMENDASI

Mengutip dari WebMd, semua bagian dari tumbuhan ini tidak boleh dikonsumsi.

Seluruh bagian dari bunga kecubung mengandung racun.

Racun terbanyak pada bagian daun dan biji.

Saat mengkonsumsi kecubung maka menyebabkan kebingungan, pupil melebar, rasa haus yang hebat, kulit kering, kemerahan, demam, tekanan darah tinggi atau rendah, detak jantung cepat, sulit bernafas, halusinasi, gugup, kehilangan ingatan, kejang, kelumpuhan, koma dan kematian.

Melansir dari GreenIndonesia, kecubung diketahui mengandung senyawa kimia alkaloid, saponin, flavonoid, dan fenol yang terdapat di dalam biji, bunga, dan daunnya.


Alkaloid sendiri memiliki efek analgesik atau menghilangkan rasa sakit dan efek stimulan atau meningkatkan kewaspadaan pada rentang waktu tertentu.

Flavonoid dan fenol belum banyak penelitian mengenai efek saponin namun ada yang menyebutkan bahwa saponin bisa menyebabkan stres oksidatif di mana bisa mengakibatkan kerusakan sel dan jaringan tubuh.

Sementara daun kecubung memiliki potensi sebagai insektisida nabati untuk pengendalian hama, termasuk nyamuk Aedes aegypti L, penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kecubung akan sangat berbahaya bagi orang-orang dengan kondisi sebagai berikut:

Hamil dan menyusui, anak-anak, mengidap gagal jantung dan penumpukan cairan di dalam tubuh. Kecubung dapat menyebabkan detak jantung cepat dan memperburuk gagal jantung.

Sembelit, sindrom down, sakit maag terus-menerus atau gerd, orang dengan gangguan atau kelainan mata, detak jantung cepat (takikardia) serta penyakit radang usus.

Pihak RSJ juga telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalsel.

Kepala BNN Kalsel, Brigjen Wisnu Andayana menuturkan, kecubung ini termasuk dalam zat psikoaktif baru atau new psychoactive substance (NPS).

“Tapi di satu sisi, akibat penggunaan kecubung ini mengandung alkoholid yang merupakan senyawa alkohol bisa membuat orang dapat kehilangan kesadaran,” katanya, Selasa (9/7/2024) seperti dikutip dari BanjarmasinPost.co.id.

Meski belum diatur dalam UU Narkotika, Wisnu mengimbau warga untuk melaporkan korban atau pecandu kecubung ke BNN.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas