Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Tokoh Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, Gus Yahya: Akan Diproses dan Diberi Sanksi

Khusus terkait isu Palestina-Israel, Gus Yahya menegaskan bahwa kebijakan PBNU harus mengedepankan manfaat bagi rakyat Palestina

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in 5 Tokoh Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, Gus Yahya: Akan Diproses dan Diberi Sanksi
Kolase Tribunnews.com/Istimewa/Akun X Netanyahu
Foto pertemuan Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu pada tahun 2018 lalu (kiri) dan pertemuan lima Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog (kanan). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelima tokoh Nahdliyin usai foto bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog viral di publik. Kelimanya yakni Zainul Maarif dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Syukron Makmun dari PWNU Banten, Munawir Aziz dari Pagar Nusa, Nurul Barul Ulum, dan Izza Anafisa Daniar dari PP Fatayat.

Kelima tokoh itu disebut terancam sanksi oleh PBNU.

Baca juga: 5 Nahdliyin Temui Presiden Israel, Ketua Umum PBNU Minta Maaf: Ini Sesuatu yang Tidak Patut

Lantas, bagaimana komentas Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya?

Dalam konferensi persnya, Gus Yahya menjawab soal potensi sanksi itu.

"Soal sanksi kita serahkan nanti jelas dari PWNU DKI akan melakukan proses, termasuk dalam soal keterlibatan LPWNU DKI tadi akan diproses dan akan diberi sanksi. Aturan kita sudah cukup jelas dan rinci," kata Gus Yahya dj Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

Adapun dalam aturan PBNU, Gus Yahya mengatakan bahwa siapapun yang hendak membangun hubungan kelembagaan baik itu nasional maupun internasional, harus sepengetahuan PBNU.

Baca juga: Gus Yahya Sebut Pertemuan 5 Nahdliyin dan Presiden Israel Tak Hasilkan Apapun soal Palestina

BERITA TERKAIT

Khusus terkait isu Palestina-Israel, Gus Yahya menegaskan bahwa kebijakan PBNU harus mengedepankan manfaat bagi rakyat Palestina.

Dia mencontohkan hubungan PBNU dan lembaga Israel untuk tujuan beasiswa bagi Indonesia maupun Israel. Itu, dikayakan Gus Yahya, tidak diperbolehkan.

"Satu-satunya yang diperbolehkan adalah yang bertujuan untuk membantu rakyat Palestina. Itu satu-satunya yang diperbolehkan, dan ini harus dinyatakan secara eksplisit kepada semua pihak yang melakukan engagement," tandas dia.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga meminta maaf atas apa yang terjadi.

"Sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan NU yang tempo hari pergi ke Israel melalukan engagement di sana," kata Gus Yahya.

Gus Yahya memahami bahwa peristiwa tersebut berdampak pada situasi terkini, di mana Israel masih melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina.

Gus Yahya pun mengaku telah mendapatkan konfirmasi terkait lima tokoh Nahdliyin tersebut dan kaitannya dengan lembaga di bawah NU.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas