Respons PBNU, Muhammadiyah, dan MUI soal 5 Aktivis NU Temui Presiden Israel Isaac Herzog
Begini respons PBNU, Muhammadiyah, dan MUI soal pertemuan lima aktivis NU dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
"Jangan abaikan konstitusi. Mereka melanggar konstitusi. Menteri luar negeri RI saja tidak pernah melakukan seperti itu," tutur Sudarnoto.
"Apa mereka tidak paham bahwa Indonesia tidak punya Hubungan diplomatik dengan Israel? Apa mereka enggak paham bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah membuka Hubungan diplomatik dengan Israel sepanjang mereka masih menjajah? Apa mereka juga tidak mengerti konstitusi RI," tambah Sudarnoto.
Baca juga: Heboh 5 Tokoh Nahdliyin Bertemu Presiden Israel Isaac Herzog, Ini Kata PBNU dan MUI
Dia mempertanyakan kepergian para aktivis muda NU ke Israel, apakah sengaja melanggar konstitusi.
"Kalau mereka mengerti dan pergi ke Israel, arti mereka sengaja melanggar dan menantang konstitusi. Mereka tidak punya kepekaan sama sekali dan harus minta maaf secara terbuka," pungkasnya.
Muhammadiyah: Tidak Punya Hati Nurani
Ketua Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas menganggap pertemuan lima aktivis NU dengan Isaac Herzog adalah wujud anak bangsa yang tidak memiliki hati nurani di tengah genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
"Oleh karena itu jika ada dari anak-anak bangsa ini yang bermesraan dengan israel, padahal negara zionis tersebut, kita tahu, telah berbuat zhalim dan aniaya terhadap rakyat Palestina, maka hal demikian merupakan pertana bahwa mereka sudah tidak punya rasa perikeadilan serta perikemanusiaan," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (16/7/2024).
Anwar mengatakan jika memang tujuan pertemuan tersebut untuk mengubah tindakan Israel terhadap Palestina, maka dirinya menilai hal tersebut adalah upaya yang sia-sia.
Pasalnya, sambung Anwar, ratusan negara dan bahkan sekutu Israel seperti Spanyol, Inggris, dan Prancis saat ini sudah mendukung kemerdekaan bagi Palestina.
Baca juga: Nasib Zainul Maarif usai Temui Presiden Israel: Terancam Dicopot dari PBNU, Disidang Etik Unusia
Namun, Anwar menuturkan dukungan semacam itu nyatanya tidak menyurutkan upaya Israel untuk tetap melakukan genosida terhadap Palestina.
"Ini pertanda bahwa Israel memang punya niat jahat untuk terus menduduki dan menjajah Palestina, bahkan kalau bisa mereka akan mendirikan sebuah negara baru yang disebut dengan Israel Raya yang meliputi beberapa negara yang ada di sekitarnya," tuturnya.
Lagi-lagi, Anwar kembali menegaskan bahwa pertemuan aktivis NU dengan Isaac Herzog selain tidak punya hati nurani, tetapi juga telah menentang dan melecehkan konstitusi.
"Untuk itu kita berharap agar semua pihak menghormati dan menjunjung tinggi konstitusi supaya kita sebagai bangsa tetap bersatu dan negara yang sama-sama kita cinta ini bisa maju," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fahdi Fahlevi)(Kompas.com/Singgih Wiryono)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel