5 Pernyataan Gibran setelah Mundur dari Wali Kota Solo, Titip Pesan ke Teguh hingga Pamit
Gibran Rakabuming Raka menitipkan sejumlah proyek ke Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, seperti proyek Pasar Jongke, Selasa (16/7/2024).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Garudea Prabawati
Gibran mengatakan, setelah surat pengunduran diri diserahkan, ia tidak akan berkantor di Balai Kota Solo lagi.
Oleh sebab itu, Gibran mengosongkan kantor dan rumah dinas Loji Gandrung setelah mengantarkan surat pengunduran diri ke DPRD Solo.
Ia memberesi barang milik pribadi, mulai dari action figure dari berbagai tokoh dari cerita-cerita anime hingga gim-gim ternama.
“Sebelum ke Jakarta beres-beres Loji Gandrung sama kantor. Nanti kan yang menempati Pak Wakil Wali Kota. Surat pengunduran diri saya serahkan. Nanti akan ditindaklanjuti Pak Ketua DPRD, ke provinsi, baru ke Kemendagri,” ungkapnya.
Meski demikian, Gibran menegaskan, ia tetap ikut mengawal sejumlah pekerjaan rumah yang masih berlanjut.
“Intinya surat pengunduran diri sudah saya serahkan diproses oleh DPRD, provinsi lalu Kemendagri. Nanti di jeda waktu selagi menunggu surat keputusan dari Kemendagri saya masih ikut mengawal pekerjaan yang ada di Kota Solo,” jelasnya.
Wakil Presiden terpilih itu, menyebut sejumlah berkas administrasi yang perlu ditandatangani sudah diselesaikan.
Jadi, menurutnya, sudah tidak ada alasan lagi ia berkantor.
“Tapi untuk tanda tangan selesai siang ini. Sudah tidak ada pekerjaan besar. Habis ini. Masih di Solo untuk mengawal sampai surat dari Pak Mendagri turun,” ungkap Gibran.
3. Tak Tinggali Rumah Dinas di IKN
Masih mengutip Tribun Solo, Gibran mengaku, tidak akan tinggal di Istana Wakil Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia ingin rumah dinasnya di IKN bisa dimanfaatkan untuk kegiatan warga, seperti halnya rumah dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung.
“Ya pasti kita manfaatkan untuk kegiatan warga juga,” jelasnya saat ditemui di kantornya saat berkemas, Selasa (16/7/2024).
Begitu juga rumah dinasnya di Jakarta, hanya akan digunakan untuk menerima tamu.
“Nanti di Jakarta rumah dinas hanya saya pakai untuk menerima tamu. Saya di rumah sendiri,” terangnya.