Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diperiksa KPK Terkait Dugaan Kasus TPPU, Indira Chunda Thita Dicecar Soal Kepemilikan Aset SYL

Juru Bicara KPK Tessa Mahardika mengatakan, adapun dalam pemeriksaan itu, Thita dicecar terkait kepemilikan aset yang dimiliki SYL dan keluarganya.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Diperiksa KPK Terkait Dugaan Kasus TPPU, Indira Chunda Thita Dicecar Soal Kepemilikan Aset SYL
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Anggota DPR Fraksi Partai Nasdem, Indira Chunda Thita. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan pemeriksaan terhadap anak eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yakni Indira Chunda Thita terkait dugaan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Juru Bicara KPK Tessa Mahardika mengatakan, adapun dalam pemeriksaan itu, Thita dicecar terkait kepemilikan aset yang dimiliki SYL dan keluarganya.

"Didalami terkait kepemilikan aset SYL dan keluarganya," kata Tessa saat dikonfirmasi, Kamis (18/7/2024).

Kendati demikian Tessa menjelaskan bahwa Thita masih berkapasitas sebagai saksi dalam kasus TPPU yang menjerat ayahnya itu.

Selain Thita, KPK kata Tessa sejatinya juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap cucu SYL yakni Andri Tenri Radinsyah alias Bibi pada Selasa 16 Juli 2024 kemarin.

Akan tetapi Bibi urung menghadiri pemeriksaan itu karena beralasan sedang sakit.

Berita Rekomendasi

"Cucunya tidak hadir karena sakit," jelas Tessa.

Sebelumnya, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Indira Chunda Thita, Selasa (16/7/2024).

Indira merupakan anak mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Indira adalah anggota DPR RI dari fraksi Partai Nasdem.

“KPK melakukan pemeriksaan saksi terkait dugaan TPK/TPPU dengan tersangka SYL [Kementerian Pertanian]. Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).
Selain Indira, KPK juga memanggil anak Indira yang bernama Andi Tenri Bilang Radisyah Melati alias Bibie.

Tessa enggan membocorkan materi pemeriksaan yang hendak digali oleh tim penyidik.

Hanya saja, nama Thita dan Bibie sempat disebut menerima aliran uang maupun barang dari kasus dugaan pemerasan SYL.

Kedua saksi itu pun sudah diperiksa di persidangan kasus pemerasan.

Sebelumnya, Tessa menyatakan KPK bakal mendalami keluarga SYL di tahap penyidikan kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Hal itu disampaikan Tessa merespons putusan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat di kasus pemerasan, Kamis (11/7/2024).

Menurut hakim, keluarga SYL turut menikmati hasil dari tindak pidana pemerasan.

"Sementara didalami di TPPU SYL yang masih berjalan," kata Tessa, Kamis (11/7/2024).

Adapun SYL divonis dengan pidana 10 tahun penjara dan denda sebesar Rp300 juta subsider empat bulan kurungan.

Ia juga dihukum dengan pidana tambahan berupa kewajiban membayar uang pengganti sejumlah Rp14.147.144.786 dan 30 ribu dolar AS subsider dua tahun penjara.

Vonis ini lebih ringan daripada tuntutan jaksa KPK yang ingin SYL dihukum dengan pidana 12 tahun penjara dan denda sebesar Rp500 juta subsider enam bulan kurungan ditambah uang pengganti sejumlah Rp44.269.777.204 dan 30 ribu dolar AS subsider empat tahun penjara.

Sementara itu, Direktur Alat dan Mesin Pertanian nonaktif Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta dan Sekretaris nonaktif Jenderal Kementan Kasdi Subagyono divonis dengan pidana empat tahun penjara dan denda sebesar Rp200 juta subsider dua bulan kurungan.

Vonis tersebut juga lebih ringan daripada tuntutan jaksa KPK yang ingin Hatta dan Kasdi dihukum dengan pidana enam tahun penjara dan denda sebesar Rp250 juta subsider tiga bulan kurungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas