Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Lantik 3 Wakil Menteri, Jokowi: Untuk Muluskan Keberlanjutan

Alasan Presiden Jokowi melantik tiga Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju jelang lengser dari jabatannya. Singgung soal keberlanjutan.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Soal Lantik 3 Wakil Menteri, Jokowi: Untuk Muluskan Keberlanjutan
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II, Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian dan Yuliot Tanjung sebagai wakil Wenteri Investasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Alasan Presiden Jokowi melantik tiga Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju jelang lengser dari jabatannya. Singgung soal keberlanjutan.   

Dilansir Kompas.com, Prabowo memberikan gestur tersebut selesai memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta (KSP) 2.0 dan White Paper One Map Policy (OMP) Beyond 2024 serta Penyampaian Hasil Capaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Hotel St Regis, Jakarta, pada Kamis kemarin.

Politik Menguntungkan Antara Jokowi dan Prabowo

Dengan dilantiknya Thomas dan Sudaryono yang merupakan politikus Gerindra sebagai wakil menteri, hal ini disebut merupakan kompromi antara Jokowi dengan Prabowo.

Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.




"Kalau saya sih melihatnya ini pertanda, ya, kompromi antara kekuatan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih dengan Pak Jokowi sebagai presiden yang akan berakhir masa jabatannya."

"Oleh karena itu, ya, perlu politik akomodasi bagi orang-orangnya Pak Prabowo untuk, katakan, dilantik lebih dulu lebih awal di Kabinet Pak Jokowi menjadi wakil menteri," terangnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.

Menurut Ujang, bargaining (tawar-menawar) dalam keputusan itu ialah supaya transisi pemerintahan berjalan dengan mulus, baik, dan aman.

"Sehingga nanti pun ketika Pak Jokowi misalkan punya keinginan, punya titipan gitu kepada pemerintahan Prabowo yang baru, ya, bisa saja diakomodir oleh Pak Prabowo."

BERITA TERKAIT

"Jadi politik saling menguntungkan satu sama lain antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo," ungkapnya.

Kompromi ini, ucap Ujang, menjadi hal yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Bagi Prabowo, kader-kadernya bisa memperoleh jabatan di kabinet, sedangkan Jokowi setelah lengser berharap bisa diperhitungkan di pemerintahan selanjutnya.

"Oleh karena itu, saya melihatnya, ya, kompromi ini menjadi jalan yang kelihatannya menguntungkan bagi kedua belah pihak."

"Yang satu dapat jabatan, kader-kadernya, ya, menjadi wakil menteri. Lalu, Pak Jokowi juga tentu punya harapan untuk bisa diperhatikan di pemerintahan Pak Prabowo nanti," terangnya.

(Tribunnews.com/Deni/Taufik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas