Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengelola Medsos dan Humas Diajak Tingkatkan Kualitas dan Efektivitas Konten Medsos dengan AI

Hasyim Gautama mengatakan dampak dari perkembangan teknologi sangat signifikan bagi pemangku swasta dan pemerintah.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pengelola Medsos dan Humas Diajak Tingkatkan Kualitas dan Efektivitas Konten Medsos dengan AI
ist
Direktur TKKKP Kemenkominfo Hasyim Gautama, narasumber Andreas Tjendra dan Tuhu Nugraha, bersama para peserta “Bimbingan Teknis Pemanfaatan AI dalam Produksi Konten bagi Pengelola Media Sosial dan Humas” di Bali. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Perkembangan teknologi yang begitu pesat membawa berbagai perubahan dalam kehidupan kita.

Kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) salah satunya, membawa kemudahan jika dimanfaatkan dengan tepat.

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik (TKKKP), Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melaksanakan “Bimbingan Teknis Pemanfaatan AI dalam Produksi Konten bagi Pengelola Media Sosial dan Humas”.

Baca juga: Fokus pada Pelayanan Publik, Kepala Biro Humas MPR: Kunjungan ke MPR RI Gratis

Direktur TKKKP Kemenkominfo, Hasyim Gautama mengatakan dampak dari perkembangan teknologi sangat signifikan bagi pemangku swasta dan pemerintah.

Baik dari sisi teknologi, kebijakan, maupun dinamika sosial.

Hasyim menyebut bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk mampu menyesuaikannya dengan pola kerja sehari-hari.

Pemerintah sejalan dengan hal tersebut, telah berkomitmen untuk menggunakan teknologi dan aplikasi berbasis teknologi untuk efisiensi administrasi dan pelayanan publik yang lebih baik.

Baca juga: Humas PN Jaksel Sebut Sidang Cerai Ruben Onsu dan Sarwendah Bakal Kembali Digelar Minggu Depan

Berita Rekomendasi

Sebagai contoh Hasyim menyebutkan telah adanya pemanfaatan AI, analitika data dan komputasi awan, sistem informasi pelayanan publik seperti Simphoni (Sistem Informasi Manajemen Pranata Humas yang Profesional dan Inovatif) dan e-government.

“Konteks komunikasi pemerintahan di keberadaan AI ini, berpotensi untuk membantu humas pemerintah dalam merancang strategi komunikasi yang efektif. Oleh sebab itu, humas pemerintah harus memastikan bahwa AI dapat digunakan mengacu pada data yang berkualitas,” jelas Hasyim, Jumat (19/7/2024).

Mendukung hal tersebut, Kepala Dinas Kominfo dan Statistik (Diskominfo) Provinsi Bali yang diwakili oleh Sekretaris Diskominfo Provinsi Bali, Dewa Rai Rustina, menyampaikan bahwa lewat AI dan perkembangan teknologi dapat mempercepat proses penciptaan konten, mengoptimalisasi analisis data dan mempersonalisasi pesan yang akan disampaikan ke audiens.

Bimbingan Teknis terkait pemanfaatan AI kali ini menghadirkan dua narasumber yang mumpuni di bidangnya yakni Director of AI Innovation Korika, Andreas Tjendra dan Principal of Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN), Tuhu Nugraha.

Pada sesi awal bertema “Pemanfaatan AI dalam Komunikasi Pemerintah”, Andreas Tjendra menyampaikan bahwa kehadiran AI dapat mendukung efektivitas dan efisiensi.

Sehingga akan sangat bermanfaat meski Indonesia tertinggal beberapa tahun dalam perkembangan AI.

“AI membuat sesuatu jadi faster, better, dan cheaper. Adopsi AI ada di mana-mana, konten-konten kita bahkan diarahkan oleh AI,” ucap Andreas.

Terkait dengan pembuatan konten, Andreas mengingatkan pentingnya menggunakan prompt atau instruksi yang tepat dalam menggunakan AI.

Juga perlu melakukan cek ulang dari berbagai referensi karena keterbatasan AI dalam mengolah data-data yang ada. Penting pula untuk menyertakan sumber informasi atau data yang digunakan bagi konten-konten yang telah diintegrasikan dengan AI.

“Kita harus menyadari bahwa kapabilitas AI sangat membantu kita, namun jangan menyalahgunakannya dalam bentuk hoaks,” ucap Andreas.

Cara kerja AI sangatlah berbasis data, sehingga kinerjanya sangat ditentukan oleh kesiapan data yang mumpuni.

Jika data kurang memadai, Andreas menyebut hasil yang muncul juga tidak optimal. Bahkan, dapat terjadi prediksi yang tidak akurat hingga menyebabkan kerugian.

Berbicara tentang AI, tentunya membutuhkan teknologi yang relevan dengan komunikasi publik.

Beberapa yang dapat digunakan oleh pemerintah seperti Natural Language Programming (NLP), machine learning, juga chatbot dan asisten virtual, demikian dijelaskan oleh Tuhu Nugraha pada sesi kedua yang bertema “Praktik Pemanfaatan AI dalam Komunikasi Pemerintah”.

Baca juga: Alasan Sarwendah Kembali Absen di Sidang Cerai, Humas PN Jaksel Singgung Alamat Rumah

“Chatbot generasi terbaru yang sudah masuk dengan generative AI dan ditempel oleh ChatGPT, bisa menjawab sesuai dengan yang kita mau, bukan hanya template sehingga ada percakapan, namun risikonya juga ada,” jelas Tuhu.

Penggunaan AI diakui Tuhu memberikan banyak manfaat, namun ia mengingatkan soal pentingnya transparansi dalam menggunakannya supaya publik mengetahui yang mana konten atau fitur yang menggunakan AI.

Selain itu diperlukan integrasi AI dengan sistem yang ada dan pelatihan dalam menggunakannya supaya tidak terjadi kekeliruan.

“Apapun yang dikeluarkan AI, jangan percaya 100 persen karena AI bisa salah. Walaupun terlihat sangat meyakinkan,” tambah Tuhu.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan AI, Tuhu memberikan beberapa tips dalam membuat prompt yakni jelas dan spesifik, struktur yang baik, gunakan kata kunci yang relevan, berikan konteks, juga sederhana dan padat.

“Ketika Anda biasa menggunakan 5W1H, maka gunakanlah itu. Sebisa mungkin lengkap, apa tujuannya, siapa audiensnya, bagaimana caranya, mau ke mana channelnya. Bahkan jika menggunakan ChatGPT, Anda dapat melakukan personifikasi,” pungkas Tuhu.

Bimbingan teknis yang berlangsung secara daring dan luring ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para pengelola medsos dan humas pemerintah. Khususnya dalam bersinergi dengan AI yang terus berkembang hingga masa mendatang.

“Bimtek pemanfaatan AI dalam produksi konten bagi pengelola media sosial dan humas kali ini, bertujuan untuk memperkenalkan dan mempraktekkan secara langsung proses pemanfaatan AI untuk kegiatan pemerintahan,” tutup Hasyim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas