Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Basuki Ungkap Penyebab Presiden Jokowi Tak Nyenyak Tidur di IKN: Karena AC

Menurut Plt. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Presiden Jokowi tak nyenyak tidur di IKN karena persoalan AC atau pendingin ruangan.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Basuki Ungkap Penyebab Presiden Jokowi Tak Nyenyak Tidur di IKN: Karena AC
YouTube Sekretariat Presiden
Menurut Plt. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Presiden Jokowi tak nyenyak tidur di IKN karena persoalan AC atau pendingin ruangan. 

"Biar progresnya engga terhambat karena kedatangan saya," kata Jokowi.

Kemudian, untuk fasilitas dasar di Istana Negara, menurutnya sudah tersedia. Mulai dari listrik, air, hingga internet.

"Engga ada masalah. Air melimpah, listrik oke, internet bagus," ungkapnya.

Nama Kantor Presiden di IKN

Sementara itu, Presiden Jokowi telah resmi memberikan nama untuk kantor presiden di kawasan IKN.

Jokowi memberikan nama Kantor Presiden dengan sebutan Istana Garuda sementara Istana Kepresidenan diberikan nama Istana Negara.

"Kemudian beliau menyampaikan ini Istana Garuda, bukan kantor presiden lagi tapi Istana Garuda yang di bawah Istana Negara," ujar Basuki Hadimuljono di Istana Kepresidenan IKN, Senin.

Menurut Basuki, nama tersebut sudah resmi.

Berita Rekomendasi

Penamaan itu merupakan salah satu fokus yang dibicarakan dalam rapat terbatas Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan IKN.

"Official (resmi) namanya. Kemudian ada Istana Garuda, di sana ada Istana Negara. Saya kira itu yang fokus," katanya.

Istana Garuda nantinya akan menjadi tempat Presiden berkantor.

Apabila di Jakarta, Istana Garuda sama dengan Kantor Presiden yang berada di Kawasan Istana Kepresidenan Jakarta.

Selain itu, Basuki mengatakan dalam rapat terbatas perdana dI IKN, pihaknya melaporkan sejumlah perkembangan pembangunan kawasan IKN.

Sementara Jokowi, jelas Basuki, menyampaikan sejumlah arahan, di antaranya agar melibatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan IKN.

"Pertama, utamakan partisipasi masyarakat khususnya dalam penataan IKN ini. Jangan sampai masyarakat merasa terpinggirkan, tergusurkan ataupun bahkan digusur," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Deni/Taufik)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas