Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangis Dedi Mulyadi Jadi Saksi di Sidang PK Saka Tatal, Ungkap Penderitaan Eks Terpidana Kasus Vina

Tangis Dedi Mulyadi jadi saksi sidang PK Saka Tatal, ungkap penderitaan eks terpidana kasus Vina.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Tangis Dedi Mulyadi Jadi Saksi di Sidang PK Saka Tatal, Ungkap Penderitaan Eks Terpidana Kasus Vina
Tribunnews.com/ rizki sandi saputra
Politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi saat menyambangi Bareskrim Polri mendampingi keluarga terpidana Hadi Saputra dalam kasus tewasnya Vina dan Eky Cirebon, Rabu (17/7/2024). Terbaru, Dedi Mulyadi menangis saat menjadi saksi ahli di sidang PK Saka Tatal, Rabu (31/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Rabu (31/7/2024).

Satu di antara saksi yang dihadirkan adalah mantan Bupati Karawang, Dedi Mulyadi.

Dedi dihadirkan sebagai saksi lantaran kerap mendampingi dan membuat konten terkait kasus Vina Cirebon.




Saat memberikan kesaksiannya, Dedi Mulyadi tak kuasa menahan tangisnya.

Ia mengaku iba terhadap nasib Saka Tatal yang dipaksa mendekam di penjara karena dituduh terlibat kasus Vina.

"Nilai-nilai yang saya dapatkan, pertama dari segi kemanusiaan," ucap Dedi, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa.

Tampak Dedi sempat berusaha menahan tangisnya.

BERITA TERKAIT

Suara Dedi bergetar hingga perkataannya sempat terputus karena menangis di persidangan.

"Saudara Saka Tatal saat usia remaja tidak bisa menikmati masa remaja." 

"Dan dia harus melewati penjara dalam kurun waktu yang lama, mengalami tekanan psikologi, tekanan fisik," ujar Dedi sembari menangis.

Menurut Dedi, Saka Tatal telah mengalami cobaan yang begitu berat di usia remaja.

Baca juga: Kuasa Hukum Saka Tatal Yakin Penyebab Kematian Vina dan Eky karena Kecelakaan, Hotman Paris Bantah

Dan kini setelah bebas, Saka Tatal baru berupaya memulihkan nama baik melalui pengajuan PK.

"Yang saya kagumi, setelah bebas dia menggugat kepada negara bahwa dia tidak bersalah. Sikap ini adalah sikap patriotik pemuda Indonesia yang harus dicontoh," imbuh Dedi.

Hingga saat ini, Dedi meyakini Saka Tatal tak terlibat dalam kasus Vina.

Berdasarkan keterangan sejumlah orang yang diwawancarainya, Dedi memastikan Saka Tatal berada di rumah saat pembunuhan Vina dan Eky berlangsung pada 2016 lalu.

"Dari channel yang saya ungkapkan ke publik, pada 27 Agustus 2016 saudara Saka Tatal berada di rumah neneknya dan rumah Sadikun," ucapnya.

Dedi juga meyakini, sejumlah warga yang diwawancarainya berkata jujur.

Sebab, keterangan warga tersebut saling beriringan dan tidak ada yang bertolak belakang.

"Kalau mereka berbohong, membuat skenario, saya pikir tidak akan bisa menceritakan rangkaian perjalanan seperti itu. Cara seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang benar dan jujur dalam menyampaikan ini," ungkap Dedi.

Pengakuan Saksi Disiksa Polisi

Sebelumnya, pihak Saka Tatal juga menghadirkan saksi Aldi Renaldi pada siang PK, Selasa (30/7/2024).

Saat memberikan keterangan, Aldi sempat menangis mengingat penyiksaan yang dilakukan oknum polisi.

Aldi mengatakan, kronologi pengangkapan terjadi pada 31 Agustus 2016 sekira pukul 16.30 WIB.

Saat itu, Aldi ditangkap bersama Saka Tatal.

Baca juga: Tanggapi Foto yang Diajukan Kubu Saka Tatal di Sidang PK, Hotman Paris: Justru Jadi Blunder

Ia pun mengaku melihat Iptu Rudiana dan sejumlah oknum polisi dalam penangkapan tersebut.

"Tahu-tahunya langsung ditangkapin aja semua. Langsung ditangkap semua, sampai di mobil sudah dipukulin. Kita nyampai sudah di Polsek itu saya turun, dari gerbang itu turun sudah suruh jalan bebek."

"Jalan bebek banyak polisi pada baris di situ pada baris ngadang kita yang delapan itu. Ada yang ditendang, ada yang dipukul, ada yang diinjek, ya, dilakukan udah kayak binatang-lah," ujar Aldi.

Menurut Aldi, Saka Tatal juga mengalami banyak penyiksaan saat ditangkap.

Bahkan, penyiksaan itu mereka alami sejak sore hingga keesokan harinya.

"Ada yang diinjek, ada yang dibalsem, ada yang mata dibalsem, semuanya juga dibalsem," ungkapnya.

Aldi menyebut, mereka terus disiksa dan dipaksa mengaku terlibat kasus Vina.

Padahal, ucap Aldi, ia tak tahu menahu terkait tewasnya remaja 16 tahun tersebut.

Saat menyampaikan keterangan, Aldi sampai menitikkan air mata.

Bukan hanya Aldi, sejumlah kuasa hukum Saka Tatal juga ikut menangis mendengarkan keterangan tersebut, termasuk Farhat Abbas.

"Akhirnya saya itu masuk penjara itu sampai kayak di neraka," tutur Aldi sambil menangis.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Muhammad Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas