Alasan Prabowo Temui Jokowi, Ungkap Pertemuannya dengan Putin, Erdogan, dan Macron
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tiba-tiba menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tiba-tiba menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore ini, Jumat (2/8/2024).
Padahal presiden terpilih 2024 itu baru tiba di Tanah Air Kamis (1/8/2024) kemarin, setelah melakukan kunjungan ke luar negeri.
Kini, Prabowo menghadap Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Ia tiba di Istana sekitar pukul 14.50 WIB, didampingi ajudannya, Mayor Teddy Indra Wijaya.
Prabowo mengatakan, kedatangannya di Istana untuk melaporkan hasil kunjungannya ke sejumlah negara Eropa.
Termasuk ketika menghadiri pembukaan Olimpiade Paris 2024.
"Saya baru tiba kemarin sore dan hari ini meminta waktu laporan ke Presiden mengenai kunjungan saya kemarin pembukaan Olimpiade," ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo juga akan melaporkan hasil pertemuannya dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan presiden lainnya.
"Ya intinya melaporkan, di antaranya Rusia, Turki, Serbia, dan Albania," ungkapnya.
Sebelumnya, Prabowo mengunjungi sejumlah negara di Eropa sejak 24 hingga 31 Juli 2024.
Dalam rangkaian kunjungannya, Prabowo bertemu para pemimpin di empat negara yakni Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden Serbia Aleksandar Vucic, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Prabowo akan Hadir dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana di IKN
Pertemuan Prabowo dengan Putin
Prabowo Subianto telah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa, Rabu (31/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, keduanya membahas sejumlah hal terkait penguatan kerja sama kedua negara.
Di antaranya mencakup bidang pendidikan, pariwisata, ketahanan pangan pertahanan hingga energi nuklir.
“Di sektor energi nuklir, kami telah berdiskusi dengan institusi anda, dengan ROSATOM, kemungkinan kerja sama di sektor ini,” katanya.
“Bahkan, reaktor modular kecil dan juga reaktor utama yang sedang kita bahas,” ujar Prabowo lagi.
Selain sektor energi nuklir, ada kerja sama lain yang dijajaki kedua negara, seperti program beasiswa ke Rusia.
Adapun beasiswa pendidikan itu, Prabowo sempat menyinggung soal kekurangan 160.000 dokter yang berstandar World Health Organization (WHO) di Tanah Air.
"Saya berencana untuk memulai program beasiswa besar-besaran untuk mengirimkan mahasiswa kami ke luar Indonesia, terutama untuk pelatihan medis, karena kami kekurangan 160.000 dokter medis," katanya.
Prabowo pun mengungkapkan keinginannya untuk mengirim anak muda Indonesia belajar di beberapa kampus di Rusia.
Baca juga: Prabowo Ungkap Ketertarikannya pada Energi Nuklir Saat Bertemu Putin, Syahganda: Utamakan Bio Energi
Pertemuan Prabowo dengan Recep Tayyip Erdoğan
Sehari sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto juga bertemu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan di Ankara, Turki, Selasa (30/7/2024).
Dikutip dari situs resmi Kemhan, pertemuan tersebut, merupakan bagian dari penguatan kemitraan strategis Indonesia – Turki di bidang kerja sama pertahanan dan industri pertahanan.
Prabowo dan Erdoğan mengakui peran penting Indonesia dan Turki sebagai pemimpin di kawasan yang harus memiliki kontribusi besar terhadap perdamaian dunia.
“Indonesia menganggap Turki sebagai negara penting, bersahabat dan mitra dalam kerja sama pertahanan."
"Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya dan peningkatan kapasitas angkatan bersenjata maupun sektor industri pertahanan kedua negara,” ungkap Prabowo.
Di Ankara, Prabowo juga bertemu Menlu Turki Hakan Fidan, Menhan Turki Yaşar Güler, serta sejumlah industri pertahanan Turki.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Erik S, Kompas.com)