Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen Gerindra Bela Jokowi soal Permintaan Maaf: Presiden Juga Manusia

Muzani mengingatkan, tidak ada kata terlambat untuk memberi maaf dan memohon maaf. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Sekjen Gerindra Bela Jokowi soal Permintaan Maaf: Presiden Juga Manusia
Tangkap layar akun Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo mengikuti Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di Istana, Kamis (1/8/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menganggap permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi), kepada seluruh masyarakat Indonesia jelang berakhirnya masa baktinya pada Oktober 2024 mendatang sebagai hal yang wajar.

Sebelumnya, permintaan maaf Jokowi itu disampaikan saat menghadiri acara zikir dan doa bersama menyambut HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: Gibran Tanggapi Jokowi Minta Maaf ke Masyarakat: Hal Biasa




"Ya memang kami menyaksikan semua seluruh rakyat bangsa Indonesia dalam rangka peringatan HUT RI sebagai tradisi sejak pemerintahan Jokowi sebagai presiden dilakukan istighosah di halaman istana dan dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh bangsa Indonesia selama beliau memimpin sebagai presiden," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Muzani menilai, Presiden Jokowi sebagaimana halnya umat manusia tidak luput dari khilaf dan salah.

Sebab itu, karenanya seluruh masyarakat seharusnya menerima permintaan maaf Jokowi.

Baca juga: Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Prabowo Duduk di Samping Jokowi

"Kita ini manusia biasa, presiden juga manusia biasa, tempat salah, tempat lupa, tempat khilaf dan tentu saja tempat alpa. Dan kita adalah orang yang tidak akan berkuasa, tidak akan selamanya hidup pasti kita akan mengakhiri dari proses itu. Itu adalah hukum alam, itu adalah hukum dunia yang sudah semua kita tahu," kata Wakil Ketua MPR RI itu.

BERITA TERKAIT

Muzani mengingatkan, tidak ada kata terlambat untuk memberi maaf dan memohon maaf. 

Dia menambahkan, memaafkan dan meminta maaf merupakan upaya untuk terus merajut kebersamaan, persatuan, dan kerukunan.

"Karena di situ ketersinggungan kita, kejengkelan kita harus dikubur dalam-dalam, harus dilupakan untuk kita menyampaikan permohonan maaf dan kita memaafkan atas semua kejengkelan, mungkin kekeliruan di antara kita. Ini adalah ujian kebersamaan, persatuan, kerukunan yang harus terus kita pelihara dan kita junjung tinggi," pungkas Muzani.

Dalam sambutannya pada acara zikir dan doa bersama menyambut HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jokowi menyampaikan mohonan maaf atas segala kesalahan selama menjadi presiden.

"Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.

Baca juga: Menanti Nasib Anies di Jakarta, Semanis Dulu atau Dikalahkan Kubu Jokowi Cs Lagi?

Jokowi menuturkan, sebagai seorang manusia, ia tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Dia hanya manusia biasa yang tidak sempurna.

"Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas