Pilot Selandia Baru Tewas Ditembak KKB, Pengamat: Sikap Pemerintah Respons Insiden Jadi Kunci
Pengamat mengatakan respons pemerintah dalam menanggapi penembakan terhadap pilot Selandia Baru yang dilakukan KKB menjadi kunci.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, buka suara terkait penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pilot Selandia Baru, Glen Malcolm Conning (50) hingga tewas di Distrik Alama, Mimika, Papua pada Senin (5/8/2024).
Khairul mengatakan, pasca insiden ini, sikap dan langkah pemerintah dalam merespons penyerangan ini menjadi kunci penting.
Dia meminta agar pemerintah segera melakukan langkah strategis seperti melancarkan operasi propaganda sebagai kontranarasi dari KKB.
"Menurut saya, sikap dan langkah pemerintah dalam merespons insiden akan menjadi kunci penting. Pemerintah harus mengambil sejumlah langkah strategis dan operasional secara paralel dan simultan."
"Selain upaya pembebasan sandera sesegera mungkin, operasi propaganda juga perlu sesegera mungkin dilakukan sebagai kontranarasi (dari KKB)," katanya kepada Tribunnews.com, Senin (5/8/2024).
Kontranarasi lewat propaganda ini, kata Khairul, demi menebalkan persepsi negatif publik dan internasional atas aksi teror yang terus dilakukan oleh KKB di Papua.
Di sisi lain, Khairul mengatakan, insiden penembakan ini mencerminkan keamanan di Papua yang sangat fluktuatif.
Dia mengungkapkan, ada dua hal yang bisa dilihat dari peristiwa penembakan terhadap pilot berpaspor Selandia Baru itu hingga tewas.
Baca juga: Sosok Pilot Helikopter yang Dibunuh KKB, Warga Selandia Baru Bekerja di PT Intan Angkasa Air Service
Pertama, Khairul mengatakan, motif KKB melakukan penembakan ini demi memperkuat eksistensinya sebagai gerakan separatis Papua.
"Memang, secara konsisten (KKB) menggunakan praktik-prakti teror yang bertujuan menunjukkan eksistensi, pesan propaganda, sekaligus sikap mereka terhadap upaya-upaya pemenuhan kebutuhan layanan dasar untuk warga masyarakat Papua," jelasnya.
Selain itu, dia juga menilai, aksi semacam ini demi memperkuat narasi tidak becusnya pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat Papua.
Kedua, Khairul menganggap insiden ini semakin meningkatkan kecemasan di kalangan pekerja yang bertugas memenuhi kebutuhan publik di Papua seperti tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan.
"Dengan begitu, layanan bisa saja terhambat atau tidak berjalan dengan baik," tuturnya.
KKB Bunuh Pilot Selandia Baru saat Antar Nakes ke Mimika
Sebelumnya, pilot Selandia Baru bernama Glen Malcolm Conning (50) tewas usai mengantar empat tenaga kesehatan (nakes) dan dua anak-anak dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Senin (5/8/2024).
Dikutip dari Tribun Papua, KKB membunuh pilot dan membakar helikopter PK-IWN, MD.500 ER sekitar pukul 10:00 WIT.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan KKB terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service," katanya.
"Kejadian tersebut terjadi saat helikopter tiba di Distrik Alama dengan membawa 4 penumpang Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama,” imbuh Faizal.
Baca juga: KKB Kembali Berulah, Tembaki Pesawat dan Pos Logistik di Sinak Papua Tengah
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno, dalam keteranganya mengatakan bahwa, informasi yang diterima oleh saksi saksi berinisial D menjelaskan, pada saat helikopter tiba di Distrik Alama, para penumpang dan pilot langsung di hadang oleh KKB.
"Jadi saat itu juga pilot Mr. Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh KKB di landasan bandara Alama," kata Kombes Bayu.
Kombes Bayu menjelaskan, untuk kronologis kejadian berawal ketika sekitar pukul 09:30 WIT helikopter terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika.
Lanjutnya, setelah tiba di Distrik Alama, mereka dicegat KKB menggunakan senjata api, kemudian pilot dan penumpang diturunkan dari helikopter.
Pilot dan penumpang dikumpulkan di lapangan tepatnya sekitar lokasi helikopter mendarat. Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot.
"Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter," ucapnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Papua dengan judul "KKB Bunuh Pilot Helikopter Intan Angkasa Saat Antar Petugas Nakes ke Distrik Alama Mimika"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Marselinus Laba Lela)