Megawati Kunjungi Pameran Seni Rupa Karya Dolorosa Sinaga
Di depan monumen itu, Megawati berkesempatan menaruh bunga mawar merah di depan monumen tersebut.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengunjungi pameran seni rupa patung dan aktivisme karya Dolorosa Sinaga di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024).
Pantauan di lokasi, Megawati tiba sekira pukul 16.45 WIB bersama Menteri PPPA Bintang Puspayoga.
Dia disambut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Dolorosa Sinaga, pakar hukum Todung Mulya Lubis serta kader muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro.
Setibanya di lokasi, Megawati langsung berjalan ke arah Monumen Penghilangan Paksa 1995-66 di halaman depan Museum Nasional.
Di hadapan monumen itu, Megawati mendapat penjelasan langsung dari Dolorosa Sinaga soal karya-karyanya.
Megawati kemudian bersama rombongan menuju Monumen Pembantaian Massal Indonesia di tahun 1965-1966.
Di depan monumen itu, Megawati berkesempatan menaruh bunga mawar merah di depan monumen tersebut.
Kemudian, Megawati melangkahkan kaki untuk melihat langsung Monumen Tragedi Semanggi 1998.
Selanjutnya, Megawati bersama rombongan menuju ke dalam museum Nasional untuk melihat lebih banyak lagi karya pameran seni rupa karya Dolorosa Sinaga.
Baca juga: Prabowo Terima Kunjungan Dubes Amerika Serikat, Bahas Sembilan Kadet TNI yang Sekolah di AS
Megawati tampak menyaksikan dengan detail karya seni milik Dolorosa Sinaga. Dia juga mendapat penjelasan soal karya-karya yang ada di dalam Museum Nasional.
Hasto mengatakan, Megawati melihat pameran Dolorosa dengan tema Patung dan Aktivisme.
Menurutnya, Megawati hadir untuk memberikan penghormatan terhadap para seniman, budayawan serta pematung yang menyampaikan karya seninya.
“Kehadiran Ibu Mega ini untuk memberikan penghormatan terhadap para seniman, budayawan dan para pematung kita yang menampilkan gagasannya penuh kreativitas dan juga mengandung semangat juang serta aspek-aspek historis untuk pembelajaran masa depan,” jelas Hasto.
Sebagai informasi, pameran seni rupa patung dan aktivisme karya Dolorosa Sinaga ini bercerita tentang karya monumen penghilangan paksa di Indonesia.
Selain itu, kisah tentang seorang pejuang HAM perempuan bernama It Martadinata, sosok yang mungkin tidak diketahui sebelumnya. Serta, kisah tentang 40 buruh/pekerja perkebunan.
Ada pula monumen pembantaian massal Indonesia di tahun 1965-1966.
Pameran ini berlangsung sejak 20 Juli hingga 19 Agustus 2024 mulai pukul 09.00 - 19.00 WIB.