Airlangga Hartarto Mundur Jadi Ketum Golkar, Desakan Serupa Sudah Terjadi sejak Tahun Lalu
Desakan Airlangga untuk mundur sebenarnya sudah bergulir sejak tahun lalu. Saat itu, dia didesak mundur karena dipanggil Kejagung dan dukung Prabowo.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Tapi harus melalui satu prosedur, iya (munaslub). Aturannya tetap harus dilewati. Kalau enggak, bisa digugat itu sama anggota di Golkar karena tidak melalui proses administrasi konstitusi yang benar," jelas Hisjam.
Dengan adanya hal ini, munculah desakan agar Airlangga untuk diberhentikan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Desakan itu salah satunya muncul dari politisi senior Golkar, Lawrence Siburian.
"Per hari ini, dia justru tidak melaksanakan rapimnas, tapi justru mendukung capres Bapak Prabowo Subianto. Persoalan dia berkoalisi tidak kami permasalahkan sama sekali, tapi Pak Airlangga mengambil sikap seperti itu (mendukung Prabowo jadi capres), kami anggap langkah pribadi dan tidak ada kaitan dengan Partai Golkar," kata Siburian.
Baca juga: BREAKING NEWS: Airlangga Akui Sudah Sampaikan Pengunduran Dirinya dari Ketua Umum Golkar Sejak Sabtu
Dia menganggap Airlangga telah melakukan penyalahgunaan wewenang karena mengatakan rapimnas Golkar memutuskan untuk mendukung Prabowo, padahal nyatanya dirinya dicalonkan sebagai capres di Pilpres 2024.
Siburian dengan politisi senior Golkar lainnya pun melaporkan Airlangga ke Dewan Etik Partai.
"Kami harap Pak Airlangga diberikan hukuman terberat yaitu pemberhentian menjadi Ketua Umum Golkar dan setelah itu direkomendasikan untuk digelar Musyawarah Luar Biasa," kata Siburian.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim)(Kompas.com/Tria Sutrisna/Tatang Guritno)
Artikel lainnya terkait Partai Golkar dan Dinamikanya